Pemain Muda Arema Diminta Tiru Jejak Dedik Setiawan

oleh Iwan Setiawan diperbarui 04 Mei 2019, 08:45 WIB
Striker Arema, Dedik Setiawan. (Bola.com/Iwan Setiawan)

 

Bola.com, Malang - Arema FC sudah menyiapkan skuat terbaik menjelang launching tim dan jersey di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (4/5/2019). Salah satu momen yang menarik ditunggu yaitu komposisi pemain U-23 yang akan dipilih masuk tim. 

Advertisement

Seperti diketahui, operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru membuat regulasi setiap klub wajib mengontrak minimal tujuh pemain kategori U-23. Arema kini sudah memiliki delapan pemain. Tapi, hanya tujuh orang yang akan didaftarkan tim senior untuk menggenapi kuota menjadi 30 pemain.

Dari tujuh pemain muda tersebut, empat di antaranya promosi dari Akademi Arema dan hasil seleksi, yaitu kiper Andrias Fransisco, Vikrian Akbar, Titan Fawwazi, dan Zidane Pulanda. Tiga pemain lain sudah sering menghiasi starting XI musim lalu, yaitu M. Rafli, Hanif Sjahbandi, dan Jayus Hariono. 

“Pemain muda yang baru ke tim senior tentu butuh waktu. Dalam uji coba (kontra PSIS Semarang) kami akan melihat situasinya dulu. Ada kemungkinan mereka masuk 10 menit saja. Itu juga tergantung situasi di lapangan,” kata pelatih Arema, Milomir Selsija, Jumat (3/5/2019). 

Pelatih asal Bosnia ini menjelaskan pemain muda butuh proses untuk masuk tim inti. Dia meminta para pemain muda mengikuti jejak Dedik Setiawan yang direkrut Arema pada pertengahan musim 2016. Saat itu Dedik masih berusia 22 tahun dengan pengalaman bermain di kasta kedua, Persekam Metro FC.

“Saat itu Dedik butuh waktu 6 bulan (setengah musim) untuk bisa dapat kesempatan main sejak menit awal. Baru musim lalu dia mengalami proses peningkatan permainan dan jadi pemain inti. Sekarang dia berhasil masuk timnas Indonesia,” kata Milo.

Pemain muda Arema FC yang baru justru pengalamannya masih di bawah Dedik saat awal bergabung. Mereka hanya bermain di kompetisi kelompok usia. Hanya Zidane yang sudah pernah memperkuat klub kasta ketiga, Persikad Depok dan sempat ke Timnas Indonesia U-16.

“Saya pikir menurunkan pemain muda hanya 10-20 menit hasilnya tidak akan kelihatan. Lebih baik mereka berproses lebih matang dan siap main sejak awal. Tapi proses pemain tidak semua sama seperti Dedik. Itu tergantung dari kemauan pemain juga,” pesannya.