Pindah dari Rumah Orang Tua, Bek Liverpool Kini Jadi Tetanggga Paul Pogba

oleh Bogi Triyadi diperbarui 06 Mei 2019, 20:50 WIB
Trent Alexander-Arnold (Liverpool FC) (AFP/Oli Greenwood)

Jakarta - Bek sayap Liverpool, Trent Alexander-Arnold memulai debutnya di Liga Inggris pada Desember 2016. Meski demikian, pemain berusia 20 tahun tersebut tetap tinggal di rumah bersama orang tua dan saudara-saudara.

Namun, setelah tiga tahun bermain untuk Liverpool di kompetisi kasta tertinggi Inggris tersebut, Arnold memuntuskan pindah dari rumah orang tuanya. Seperti dikutip dari The Suns, ia baru membeli rumah mewah seharga 2,6 juta pound atau sekitar Rp 49 miliar.

Advertisement

Properti mewah dengan lima kamar tidur tersebut terletak di Hale, Cheshire. Gelandang Manchester United Paul Pogba adalah salah satu tetangganya.

Lulukan akademi sepak bola Liverpool tersebut membeli rumah mewah itu pada Maret lalu. Ia mendapat hipotek dari Queen’s bank Coutts.

Saksikan siaran langsung pertandingan-pertandingan Premier League, La Liga, Ligue 1, dan Liga Europa di sini

2 dari 2 halaman

Tidak Diizinkan Orang Tua

Bek Liverpool, Trent Alexander-Arnold berusaha mengumpan bola dari kawalan gelandang Newcastle United, Christian Atsu selama pertandingan lanjutan Liga Inggris di St James 'Park (4/5/2019). Liverpool menang tipis atas Newcastle 3-2. (AFP Photo/Lindsey Parnaby)

Arnold pernah mengungkapkan mengapa dia masih tinggal di rumah bersama orang tua dan saudara-saudara meski sudah tiga musim bermain di Liga Inggris. "Mereka menentang saya (pindah) karena saya pikir banyak pemain muda bergerak terlalu cepat," ucap Arnold pada tahun lalu.

"Mereka mulai menghasilkan uang yang layak dan Anda berpikir bahwa Anda dapat mengatasi hal-hal dan kemudian saya pikir saat itulah segalanya mulai salah."

"Saya pikir ibu saya dan keluarga saya ingin mengawasi saya, tidak ingin hal-hal masuk ke kepala saya, jadi saya pikir untuk saat ini, sampai kita semua mencapai kesepakatan umum bahwa saya sudah waktunya pindah, maka saya akan berada di sini," ucap Arnold.

"Keluarga, teman-teman, dan orang-orang di sekelilingku membiarkan saya menjaga kaki saya tetap kuat di lantai dan tidak menjadi terlalu besar kepala."