Bola.com, Makassar - Bonnie Fautngil, calon asisten pelatih di PSM, mengaku punya alasan tersendiri mengapa ia menyetujui tawaran manajemen Juku Eja untuk mendampingi Darije Kalezic. Apalagi, pelatih yang berlisensi Pro UEFA ini tercatat sebagai staf kepelatihan di Akademi Valencia.
"Saya dan Darije sudah lama berteman baik. Sebenarnya, kami seharusnya berangkat bersama ke Makassar. Tapi, saat itu, saya masih ada urusan yang harus diselesaikan," ujar Bonnie kepada Bola.com yang menemuinya di Hotel Pesonna Makassar, Rabu malam (8/5/2019).
Sosok Bonnie sangat dibutuhkan Darije. Tidak hanya sekadar perihal teknis, tetapi juga membantunya berkomunikasi. Meski lahir dan berpaspor Belanda, Bonnie sangat fasih berbahasa Indonesia. "Saya berdarah Maluku dan beristri orang Solo," kata Bonnie.
Ketika masih menjadi pemain, Bonnie pernah membela beberapa klub di Belanda, di antaranya, Den Bosch, klub Eredivisie yang juga pernah diperkuat Darije.
Bonnie mengaku pernah ke Makassar pada 1980-an. Saat itu, dia menengok kakeknya yang berdomisili di Kabupaten Bone, yang berjarak 250 km dari Makassar.
"Saat itu, saya cuma transit di Makassar. Jadi, tidak banyak yang saya ketahui tentang kota ini," ungkapnya.
Meski secara prinsip sudah bersepakat dengan manajemen PSM, Bonnie enggan berkomentar banyak soal detail tugasnya di PSM.
"Nanti saya akan bicara panjang lebar setelah resmi meneken kontrak di PSM," ucap Bonnir.
Bonnie menambahkan ia sudah mendapat sedikit gambaran dari Darije terkait kondisi tim dan pemain. Rencananya, bila sudah resmi jadi asisten Darije, Bonnie akan berbaur dengan pemain di mes PSM.
"Darije meminta saya tinggal di mes pemain. Tidak ada masalah, yang penting fasiltas standarnya terpenuhi. Tinggal di mes juga memudahkan saya untuk lebih dini mengetahui kondisi dan apa yang diinginkan pemain," pungkas Bonnie mengakhiri pembicaraan.