Bola.com, Jerez - Beberapa pembalap kena semprot petinggi tim setelah perhelatan MotoGP Jerez di Sirkuit Spanyol, Minggu (5/5/2019). Selain Jorge Lorenzo yang kena sentil manajer tim Honda, Alberto Puig, beberapa waktu lalu, rider KTM Johann Zarco juga dikritik habis-habisan oleh CEO Tim KTM, Stefan Pierer.
Pembalap asal Prancis ini baru mengumpulkan tujuh poin dari empat balapan terakhir dan terpuruk di posisi ke-18 klasemen sementara MotoGP. Hasil tersebut jelas bukan seperti yang diharapakan tim.
Bos KTM tak bisa menerima hasil yang ditorehkan mantan rider Yamaha ini. Piere bahkan menyebut Zarco punya masalah psikologis karena baru berpisah dengan agen yang telah lama menemaninya, Laurent Fellon. Dia dimimta segera menyelesaikan masalahnya sendiri.
“Performa Johann tidak dapat diterima. Dia punya masalah, tetapi itu adalah masalah psikologisnya sendiri,” kata Pierer seperti dikutip dari Motorsport, Kamis (9/5/2019).
“Baru-baru ini dia berpisah dengan agen yang telah lama menemaninya (Laurent Fellon), pria yang menempatkannya di tempatnya saat ini," tambahnya.
Pierer juga menyindir Johann Zarco dengan mengatakan KTM tidak seperti motor Yamaha yang memiliki empat silinder. "Selain itu, ia harus menerima bahwa motor kami bukan Yamaha, dengan empat silinder segaris (berlawanan dengan konfigurasi mesin V4 KTM)," ujar Pierer.
Alasan Merekrut Zarco
Zarco diboyong dari Yamaha ke KTM pada akhir 2018 karena diyakini bisa membuat KTM semakin kompetitif di MotoGP. Namun sejauh ini, Zarco masih terseok-seok
"Kami merekrut Johann Zarco untuk alasan itu. Dia seharusnya duduk di atas motor dan memberi tahu kami kebenaran yang terjadi. Kami ingin terus meningkatkan performa motor,” ujar Bierer, sebagaimana dikutip dari Speedweek, Senin (17/12/2018).
Sejauh ini, KTM masih menghuni peringkat bawah dengan 21 poin. Meski sudah lebih banyak tujuh poin daripada raihan musim lalu, namun Pol Espargaro lebih banyak punya andil. Padahal, KTM punya Johann Zarco yang musim lalu gemilang bersama Yamaha Tech 3 dengan menempati posisi keenam di klasemen akhir.
Sumber: Motosport, Speedweek