Membuka Angka di Berbuka Puasa Bersama La Liga

oleh Darojatun diperbarui 16 Mei 2019, 20:17 WIB
Rodrigo Gallego (berdiri, perwakilan La Liga), dalam acara berbuka puasa bersama, Selasa (14/5/2019), di Jakarta.

Bola.com, Jakarta Fakta bahwa empat klub dari Premier League tengah berada di partai puncak Liga Champion dan Liga Europa musim 2018-2019 tidak bisa dimungkiri telah membuat pamor La Liga dan Serie A meredup. Namun, banyak sisi lain yang layak dibanggakan perwakilan La Liga di Jakarta, Rodrigo Gallego, dalam silaturahmi dengan sejumlah wartawan Indonesia pada awal pekan ini. 

Bertempat di sebuah restoran hidangan khas Basque Spanyol di bilangan Senopati Jakarta, La Liga mengundang para wartawan untuk berbuka puasa bersama sembari membuka angka-angka statisik menarik dari kancah teratas divisi sepak bola Spanyol tersebut. 

"Bukan 20-30 tahun lalu, tapi sekitar 5-10 tahun lalu pun sebenarnya kondisi La Liga mirip dengan yang dialami kompetisi sepak bola Indonesia yang sekarang ini dilanda isu pengaturan skor. Lewat tangan dingin Presiden La Liga, Javier Tebas, kondisi itu bisa diperbaiki dengan cepat dan La Liga pun sekarang lebih mendunia," kata Rodrigo. 

Advertisement

Sosok lelaki penggemar Real Madrid itu mengungkap bahwa dari 74% warga Indonesia yang menggemari sepak bola ternyata 29,9 juta di antaranya adalah pengikut setia La Liga. Lebih jauh lagi, Rodrigo pun mengupas data yang bersumber dari Nielsen bahwa hingga pemetaan di Januari 2019 ada sebanyak 59 juta orang Indonesia tercatat sebagai penonton siaran La Liga di Indonesia. 

Perbedaan angka sebesar 30 juta orang di atas muncul karena sebagian penonton La Liga tidak rutin menatap layar kaca bila tidak melibatkan dua tim favorit, Barcelona dan Real Madrid. Secara jujur, sejak dua tahun silam pun kehadiran Rodrigo di Indonesia memang ditujukan untuk memperluas favoritisme penonton Indonesia agar melebar dan tidak bergantung kepada dua raksasa Spanyol tersebut. 

Apakah upaya itu berhasil? 

2 dari 2 halaman

Angka Pertumbuhan Internasional Tertinggi

Pada sela-sela hidangan berbuka puasa yang sarat diwarnai selera Basque dengan campuran kuah kari dan telur dadar pasta, terungkap bahwa kinerja Rodrigo di Indonesia berbuah positif. Sejak ditempatkan di Indonesia pada Juni 2017, ia berhasil menjadi bagian marketing La Liga yang sukses memasarkan brand kompetisi tersebut berkibar luas secara internasional. 

Sebagian besar pertumbuhan pendapatan total klub-klub La Liga yang di akhir musim lalu mencapai 4,4 miliar Euro (Rp 72,4 triliun) itu berasal dari pasar internasional. Ruang pertumbuhan yang membesar di mancanegara membuat pendapatan mereka meningkat 20,6% dibanding musim sebelumnya, alias sebuah rekor baru dalam sejarah La Liga. 

"Pertumbuhan ini jugalah yang membuat kami telah berinisiatif melakukan aksi tanggung jawab sosial korporasi La Liga di Indonesia pada dua tempat, di Jakarta dan Papua. Tapi lebih jauh dari itu karena kesamaan minat yang besar pada dunia sepak bola kami berniat memperluas kolaborasi La Liga dengan PSSI dan administrator liga di Indonesia, bila perlu kita bisa membahas bersama cara untuk mengatasi kasus pengaturan skor," katanya lagi. 

Secara teknis, La Liga juga memiliki keinginan untuk berbagi ilmu kepelatihan lewat akademi sepak bola mereka di Jakarta sebagai bentuk follow up kehadiran pendek Luis Milla (2017-2018) sebagai pelatih timnas Indonesia. Dalam konteks ini, agenda Rodrigo selanjutnya adalah untuk kembali membuka komunikasi informal dengan Sekjen PSSI, Ratu Tisha, demi memperluas proses transfer pengetahuan sepak bola Spanyol ke Indonesia secara berkelanjutan. Kita tunggu bersama ya.