Bola.com, Lamongan - Duel sesama tim asal Jawa Timur langsung tersaji pada pekan pertama Shopee Liga 1 2019. Persela Lamongan bersua Madura United di Stadion Surajaya, Lamongan, Jumat malam (17/5/2019).
Ini menjadi pertemuan kesembilan yang pernah dilakukan oleh kedua tim. Maklum, keduanya berbeda sejarah. Persela lebih dulu lahir pada 1967, sedangkan Madura United baru berdiri 49 tahun kemudian atau pada 2016.
Delapan pertemuan sebelumnya tersaji dari berbagai ajang. Mereka dua kali berhadapan di ISC A 2016. Lalu, empat pertemuan berikutnya tercipta pada dua musim terakhir Liga 1, 2017 dan 2018. Sementara dua sisanya pada Suramadu Super Cup 2018 dan Piala Presiden 2019.
Persela telah melakukan sejumlah perubahan dibanding saat bertemu di Piala Presiden 2019 lalu. Mereka mencoret tiga pemain asing dan menggantinya dengan Rafael Gomes de Oliveira, Alex Goncalves, dan Mawouna Amevor.
Kubu lawan memang tidak melakukan perubahan komposisi pemain. Tapi, Madura United berisikan para pemain bintang. Sebut saja Andik Vermansah, Beto Goncalves, Jaimerson Xavier, Aleksandar Rakic, hingga Zulfiandi.
Meski baru pertama berjumpa pada tiga tahun silam, pertemuan keduanya sudah melahirkan banyak cerita. Madura United sebagai klub baru memiliki fakta menarik dalam bertandang ke markas Persela.
Berikut ulasan dari Bola.com tentang Madura United yang akan bertandang ke Lamongan di pekan pertama Liga 1 2019:
Superioritas Madura United
Madura United jauh lebih unggul dari Persela dalam catatan head-to-head delapan kali pertemuan. Laskar Sape Kerap mampu memenangi lima pertandingan, sedangkan Persela hanya dua saja.
Dari kemenangan itu, tiga di antaranya terjadi di kompetisi, yaitu ISC A 2016, Liga 1 2017, dan Liga 1 2018 saat berstatus sebagai tuan rumah. Jadi, Madura United selalu berhasil menang atas Persela di kandang sendiri.
Sedangkan dua kemenangan sisanya lahir saat tampil di turnamen tidak resmi, yaitu Suramadu Super Cup 2018 dan Piala Presiden 2019.
Selalu Kalah di Surajaya
Meski terlihat superior, Madura United punya catatan buruk saat melawat ke markas Persela dalam Liga 1. Sejak 2017 dan 2018, mereka tidak pernah berhasil meraih tiga poin di Stadion Surajaya dalam kompetisi kasta tertinggi Indonesia itu.
Satu-satunya keberhasilan klub asal Pulau Garam itu mempermalukan Persela terjadi di Piala Presiden 2019. Saat itu keduanya berjumpa di perempat final dan Madura United unggul 2-1 dalam laga yang digelar pada 31 Maret 2019.
Keakraban Suporter
Suporter kedua kubu dikenal memiliki relasi yang baik. LA Mania dan Curva Boys (suporter Persela) selalu menyambut baik kehadian Suporter Madura Bersatu, baik K-Conk Mania, Trunojoyo Mania, Taretan Dhibi, atau Peccot Mania. Begitu juga sebaliknya.
Kedua kubu itu tidak pernah terlibat gesekan saat saling berkunjung. Bahkan, tak jarang mereka bernyanyi bersama di stadion. Selepas pertandingan, keduanya juga kerap bertukar cendera mata seperti jersey atau syal.
Pertemanan Dejan Antonic dan Aji Santoso
Pelatih masing-masing tim juga dikenal berteman baik, yaitu Aji Santoso (Persela) dan Dejan Antonic (Madura United). Mereka sudah saling mengenal saat sama-sama masih berstatus pemain pada era 1990-an.
Persebaya Surabaya adalah klub yang berjasa mempertemukan mereka. Aji dan Dejan sama-sama menjadi bagian dari Bajul Ijo pada Liga Indonesia musim 1995-1996. Hingga berkarier sebagai pelatih, keduanya tetap menjalin hubungan baik.