3 Alasan Manchester United Tak Perlu Ragu Menjual Alexis Sanchez

oleh Ario Yosia diperbarui 17 Mei 2019, 11:15 WIB
Striker Manchester United, Alexis Sanchez melewati pemain Crystal Palace Aaron Wan-Bissaka saat pertandingan Liga Inggris di Selhurst Park, London (5/3). Pada pertandingan ini MU sempat tertinggal 0-2 atas Crystal Palace. (AP Photo/Tim Ireland)

Bola.com, Jakarta - Alexis Sanchez masih belum terlihat menunjukkan kualitas terbaiknya saat membela Manchester United. Penampilannya sangat mengecewakan sejak diboyong dari Arsenal pada Januari 2018 lalu.

Sanchez hengkang dari Arsenal karena klub tersebut tak mau memenuhi permintaan gajinya. Selain itu, Arsenal juga dianggap tak memiliki peluang untuk meraih gelar pada beberapa musim ke depan.

Advertisement

Sempat akan hijrah ke Manchester City, namun transfer tersebut tak terealisasi. Hasilnya, Manchester United yang terimbas sial.

Manchester United mendatangkan Alexis Sanchez dengan menukarnya secara langsung. Pemain yang menjadi korban Sanchez adalah Henrikh Mkhitaryan.

Bergabung ke Manchester United, Sanchez mendapat bayaran sensasional, yaitu mencapai 500.000 pound per pekan. Bayaran tersebut menjadikannya sebagai pemain dengan gaji tertinggi di Manchester United.

Namun, bayaran tersebut berbanding terbalik dengan penampilannya di lapangan. Sanchez tak kunjung memberikan kontribusi positif. Kehadirannya justru memicu riak di skuat Manchester United.

Berikut ini adalah dosa besar atau kesalahan fatal yang dilakukan Alexis Sanchez bersama Manchester United:

Saksikan siaran langsung pertandingan-pertandingan Premier League, La Liga, Ligue 1, dan Liga Europa di sini

2 dari 4 halaman

Kontribusi yang Minim

Alexis Sanzhez (AFP/John McCoy)

Dosa yang pertama adalah masalah kontribusi. Sudah sepantasnya pemain dengan bayaran tertinggi memberikan kontribusi yang signifikan karena kehadirannya.

Namun tidak dengan Alexis Sanchez. Sejak bergabung pada Januari 2019, Alexis Sanchez baru menyumbang lima gol untuk Manchester United.

Selain itu, Sanchez seperti tidak bisa mengikuti instruksi manajer. Hal tersebut yang membuat Jose Mourinho dan Ole Gunnar Solskjaer tidak memilihnya dalam starting lineup Manchester United.

3 dari 4 halaman

Membuat Kondisi Tim Tak Harmonis

Striker Manchester United, Alexis Sanchez, berusaha melewati pemain Leicester City pada laga Premier League di Stadion Old Trafford, Jumat (10/8/2018). Manchester United menang 2-1 atas Leicester City. (AP/Jon Super)

Gaji yang besar dengan kontribusi minim membuat skuat Manchester United merasa iri dengan kehadiran Alexis Sanchez. Selain itu, sejak bergabung pada Januari 2019, Sanchez sudah beberapa kali menepi karena cedera.

Hal itu membuat pemain lain seperti David de Gea, Ander Herrera, Juan Mata hingga Paul Pogba merasa Sanchez seperti pemain spesial di mata manajemen.

Para pemain lainnya yang telah memberikan kontribusi positif, merasa berhak mendapat bayaran seperti Sanchez. Hal itu yang terjadi dengan beberapa pemain seperti David de Gea dan Marcus Rashford.

4 dari 4 halaman

Memicu Kepergian Pemain Lain

Alexis Sanchez (AFP/Lindsay Parnaby)

Efek dari kehadiran Sanchez bisa dirasakan oleh para pemain yang kontraknya di Manchester United akan habis. Contoh paling nyata adalah Ander Herrera.

Sebagai gelandang petarung, Herrera merasa berhak mendapat bayaran yang bagus jika melihat bayaran Sanchez di Manchester United. Hal itu membuat Herrera meminta kenaikan gaji yang signifikan dari manajemen.

Namun, permintaan tersebut ditolak manajemen. Hasilnya, ia memilih tidak menandatangani kontrak baru dan akan pergi dengan status bebas transfer pada akhir musim 2018-19.

Kondisi yang sama bisa dialami oleh David de Gea yang pembicaraan kontrak barunya dengan manajemen masih berjalan alot.