Jakarta - Petinju asal Skotlandia, Josh Taylor, menantang juara kelas super-lightweight Ivan Baranchyck di Glasgow, Sabtu (18/5/2019). Pertarungan ini menjadi jembatan bagi petinju berusia 28 tahun tersebut untuk menantang Regis Prograis pada edisi final World Boxing Super Series.
Menghadapi Baranchyck merupakan pertarungan terbesar sepanjang karier Taylor. Karena itu, dia berusaha mempersiapkan diri sebaik mungkin demi memenangkan pertarungan nanti.
Selain berlatih, Taylor juga mengkonsumsi suplemen untuk menunjang kebugarannya. Dengan bantuan dari CBD Oil atau minyak ganja, Taylor menemukan ketenangan saat beristirahat.
"Secara mengejutkan saya merasa sangat santai. Saya tidur seperti bayi, yang bisa saja karena persiapan saya. Saya gunakan CBD Oil, jadi mungkin itu yang membuat saya merasa sangat tenang dan santai," beber petinju yang dijuluki Tartan Tornado tersebut.
CBD Oil atau Cannabidiol merupakan ekstrak dari tanaman ganja yang tergolong narkotika dan obat-obatan terlarang di Indonesia. Namun di beberapa negara, seperti Amerika Serikat, Selandia Baru, Kanada, Inggris, maupun Australia, CBD termasuk obat-obatan yang legal.
Dalam dunia kesehatan, senyawa ini dipercaya ampuh mengurangi rasa sakit. Penelitian sebelumnya juga menunjukkan penggunaan CBD Oil untuk mebantu anak penderita epilepsi. Bahkan dalam beberapa penelitian ditemukan bahwa senyawa ini mampu melawan kanker.
"Bercanda juga membantuku untuk fokus dan relaks. Sebelumnya saya selalu sulit untuk tidur di malam hari, ingin melakukan banyak hal. Tapi dalam beberapa latihan terakhir, saya pakai barang itu dan itu sangat membantu saya," kata Taylor mengenai manfaat CBD bagi dirinya.
"Saya juga lebih senang dan lebih tenang. Di hotel saya tidak hanya tinggal bersama koper, tapi juga pacar dan anjing saya. Saya tenang, fokus, dan sangat percaya diri," beber Josh Taylor.
Fokus Karier
London boleh saja menjadi tempat tinggal Taylor saat ini. Meski demikian, Skotlandia tetap menjadi rumah baginya. Dan dia ingin menjadi kebanggaan bagi tanah kelahirannya.
"Sangat senang bisa bertarung di depan publik sendiri, terutama bila itu adalah pertarungan terbesar dalam karierku. Ini merupakan kesempatanku untuk menjadi juara dunia di depan fans, teman, dan keluarga. Ini seperti mimpi yang jadi kenyataan," beber Taylor.
"Tentu saja saya rindu Skotlandia. Tapi saya harus fokus pada karierku," ujar Taylor.