Bola.com, Surabaya - Persebaya dijadwalkan menjamu Kalteng Putra dalam pekan kedua Shopee Liga 1 2019 di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Selasa (21/5/2019). Sebelum laga ini digelar, tim Bajul Ijo punya kenangan buruk.
Persebaya pernah menjamu Kalteng Putra dan dipermalukan di Stadion GBT. Duel itu terjadi pada 12 Oktober 2017. Saat itu, Persebaya dipaksa takluk 0-1 oleh Laskar Isen Mulang dalam babak 16 besar Liga 2 2017.
Kekalahan itu tidak berdampak pada raihan Persebaya karena tetap lolos ke 8 besar. Namun, insiden di luar lapangan menjadikan laga itu jadi kenangan. Bonek, suporter Persebaya, mengamuk dan turun ke lapangan hingga merusak beberapa fasilitas di Stadion GBT.
Sebelum pertemuan itu, duel kedua tim itu juga terjadi di markas Kalteng Putra dalam babak yang sama di Stadion Tuah Pahoe, Palangkaraya, 26 September 2017. Kesalahpahaman membuat tribune VVIP yang dihuni petinggi klub, sempat bersitegang.
Kini, skuat Persebaya berusaha melupakan segala memori buruk saat berjumpa Kalteng Putra. Stoper Mokhamd Syaifuddin yang masuk skuat Persebaya sejak 2017, tak ingin hal itu terulang.
"Saya ingat, saat itu saya main di (kandang Kalteng) dan kami bermain 1-1. Memang ada sedikit insiden. Tapi, seharusnya pertandingan dijadikan sorotan karena kami juga berjuang menang," kata Syaifuddin kepada Bola.com.
"Saya tidak pikirkan hasil yang dulu. Mereka punya tim, pemain, pelatih, dan suasana baru. Musim baru harus menatap target ke depan, tidak ada lain, hanya menang. Tidak usah pikirkan hasil yang lama," imbuhnya.
Perombakan Skuat Kalteng Putra
Di akhir kompetisi Liga 2 2017, Persebaya berhasil keluar sebagai juara dan promosi ke Liga 1 2018. Sedangkan Kalteng Putra gagal promosi setelah hanya menduduki peringkat ketiga Grup X babak 8 besar dan tidak masuk ke semifinal.
Satu tahun kemudian, Kalteng Putra sukses menyusul Persebaya di kompetisi kasta tertinggi. Klub asal Palangkaraya itu menjadi peringkat ketiga Liga 2 2018 setelah menumbangkan Persita Tangerang dan berhak tampil di Liga 1 2019.
Penyerang sayap Persebaya, Irfan Jaya, juga tidak ingin insiden serupa terulang. Dia mengajak rekan-rekannya tak lagi mengingat semua itu.
"Tidak usah ingat lagi insiden di luar lapangan. Atmosfer Liga 2 berbeda dibanding Liga 1. Sanksi juga lebih ketat. Semoga tidak ada lagi kejadian yang tidak diinginkan," ucap pemain berusia 23 tahun tersebut.
Irfan lebih tertarik menyoroti perombakan skuat yang dilakukan Kalteng Putra setelah promosi ke Liga 1 2019. Sejumlah pemain berkualitas didatangkan demi bersaing di kasta tertinggi Indonesia.
"Pertandingan pasti berbeda. Dulu Liga 2, sekarang di Liga 1 pemainnya berbeda dan lebih berkualitas. Mereka pasti lebih bagus dari dulu," ujar Irfan Jaya.