Bola.com, Malang - Arema FC menggelar latihan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (25/5/2019) sore. Namun, tak seperti biasanya, Arema berlatih tanpa pantauan sang pelatih kepala, Milomir Seslija.
Latihan Hamka Hamzah dkk. dipimpin oleh asisten pelatih Kuncoro bersama Singgih Pitono dan Siswantoro. Padahal latihan tersebut sekaligus menjadi official training Arema untuk menggunakan Stadion Kanjuruhan sebelum menjamu Persela Lamongan di pekan ketiga Shopee Liga 1 pada Sanin (27/5/2019).
Ketika dikonfirmasi kepada Kuncoro, dia mengaku mendapat informasi jika sang pelatih menghadiri acara dengan manajemen dan satu kiper cadangan, Sandi Firmansyah.
“Sepertinya ada acara. Bisa diklarifikasi langsung. Tapi, persiapan untuk lawan Persela tetap lanjut kok,” kata Kuncoro.
Dari informasi yang didapatkan Bola.com, Milo dan Sandi menjadi wakil tim Arema untuk pertemuan dengan pihak sponsor tim bersama manajemen Arema. Pertemuan itu dinilai tidak akan mengganggu persiapan tim. Milo sudah mendelegasikan tugasnya kepada asisten pelatih.
Sedangkan Sandi, dia bukan pilihan utama dibawah mistar. Masih ada dua kiper lain, Kartika Ajie dan Utam Rusdiana yang disiapkan untuk melawan Persela. Sehingga Arema tetap bisa fokus untuk persiapan akhir sebelum menjalani laga kandang pertama mereka musim ini.
Dalam latihan tadi, Kuncoro memberikan program pemantapan strategi. Termasuk penyelesaian akhir. Karena baru satu gol yang dicetak Arema dua laga terakhir. Saat ini, Arema butuh banyak gol untuk memetik tiga poin pertama ketika melawan Persela.
Untuk persiapan selanjutnya, Milo kembali memimpin sesi latihan di Stadion Gajayana, Malang, pada Minggu (26/5/2019). Arema tetap menggelar latihan sore.
Meskipun dalam pertandingan nanti, Singo Edan menjalani laga malam hari pukul 20.30, Arema sengaja tidak menggelar latihan malam karena itu justru membuat pemain lebih lelah dan minim istirahat. Sehingga mereka melihat latihan sore lebih efektif ketimbang malam.
Dari pengalaman sebelumnya ketika bertandang ke Borneo FC, Arema menggelar latihan malam sehari jelang pertandingan. Hasilnya pemain justru tampil loyo saat bertanding. Hal ini yang tidak ingin diulangi tim pelatih. Mereka menganggap pemain sudah bisa beradaptasi main malam hari. Sehingga tidak perlu lagi latihan malam.