Jakarta Bek sayap Paris Saint Germain (PSG), Dani Alves, memilki pengalaman buruk bersama Juventus. Alves mengaku beberapa janji yang diberikan kepadanya tidak ditepati tim raksasa Italia itu.
Dani Alves berlabuh di Juventus pada 2016 dan berkontribusi dalam kesuksesan meraih dua gelar domestik. Tidak hanya itu, pemain yang direkrut dari Barcelona dengan gratis tersebut juga berhasil mengantarkan Bianconeri mencapai babak final Liga Champions.
Namun ia tidak bertahan lama di Turin. Pada musim berikutnya, ia memilih hengkang dan bergabung dengan klub raksasa Prancis, PSG. Hingga sekarang, ia masih tergabung dalam skuat asuhan Thomas Tuchel itu.
Banyak spekulasi yang bertebaran soal alasan kepindahan Alves dari Juventus. Sebagian di antaranya meyakini bahwa bek asal Brasil itu ditendang karena telah membuat keributan dalam ruang ganti saat menghadapi Real Madrid dari final Liga Champions.
Dani Alves Memilih Pergi
Tapi ternyata, saat diwawancarai oleh ESPN, keputusan hengkang itu berasal dari dirinya sendiri. Alves merasa bahwa beberapa janji yang diberikan oleh Juventus tidak ditepati.
"Saya menghabiskan tahun yang terasa tidak menyenangkan di Italia, di Turin," tutur pemain berumur 36 tahun tersebut.
"Saya merasa dicurangi karena saya tidak mendapatkan apa yang telah dijanjikan. Dan itu adalah perasaan terburuk saya selama berada di sana," lanjutnya.
Dikecewakan Juventus
Meski kecewa, tapi bukan berarti Dani Alves sepenuhnya benci kepada Juventus. Ia tetap menghormati klub raksasa Italia tersebut, tapi pengalaman pahit yang dirasakan olehnya tidak bisa dilupakan begitu saja.
"Itu adalah keputusan saya. Saya sangat menghormati sejarah dan Juventus. Saya mendapatkan banyak teman di sana," tambah pemain yang juga pernah membela Sevilla itu.
"Jika seseorang senang, maka semuanya akan berbalik pada anda. Saya merasa dikecewakan oleh mereka, dan saya meninggalkan Juventus," tandasnya.
Sumber: Bola.net