Bola.com, Manchester - Manchester City kerap mendapat kritikan karena jarang sekali memberikan promosi kepada pemain didikan akademi. Namun, bukan berarti The Citizens tidak memberikan kontribusi yang positif bagi para pemain tersebut. Adalah Joan Roman, pemain jebolan akademi Manchester City yang memiliki pandangan negatif untuk mantan klubnya tersebut.
Joan Roman, mungkin nama tersebut tidak pernah terdengar di kompetisi level tertinggi sepak bola Eropa. Namun, ia memiliki kisah menarik mengenai pengalamannya menjadi bagian dari akademi Manchester City.
Juan Roman mengatakan kalau Manchester City adalah akademi yang bagus untuk para pemain muda. Pembekalan yang diberikan membuat para pemain siap untuk bermain di mana pun, apabila tidak mendapat kesempatan untuk menembus skuat utama.
“Bagi saya, bisa bergabung ke akademi Manchester City adalah sebuah kesuksesan. Di sana, para pemain muda diberikan kesempatan untuk berlatih bersama para pemain bintang, mereka memiliki tim pelatih yang sangat bagus, jadi para pemain mendapatkan ilmu yang sangat lengkap. Hal itu membuat para pemain memiliki mental yang bagus untuk menjadi pesepak bola,” papar Joan Roman.
Kesaksian tersebut membuktikan kalau Manchester City tak sekadar mendapat suntikan dana untuk menyeruak menjadi kekuatan baru di Inggris dan Eropa. Namun, para pemilik saham benar-benar serius untuk mengurus klub sepak bola.
Manchester City membuat infrastruktur dan struktur yang mumpuni untuk menghasilkan pemain berbakat, walaupun pada akhirnya mereka memilih jalan pintas dengan membeli pemain yang sudah jadi. Tetapi, tak lantas membuat manajemen meninggalkan semangat awal untuk meningkatkan kualitas akademi.
“Saya berada di Manchester City bersama John Guidetti, Omar Elabdellaoui, Denis Suarez, Ahmad Benali dan Loris Karius.”
“Tidak semua pemain ditakdirkan untuk menjadi superstar, namun setidaknya kami memiliki karier yang bagus dan menjamin dalam waktu yang panjang,” ungkap Joan Roman.
Pemain yang kini berusia 26 tahun itu, menapaki jalur terjal dalam karier profesionalnya. Namun, ia mengisyaratkan tak akan pernah mencapai tahap ini, jika tidak berada di akademi Manchester City.
Joan Roman meninggalkan Manchester City pada 2012 dan bergabung dengan Barcelona. Setelah itu, ia bermain untuk Villarreal, sebelum melanjutkan karier di Portugal bersama Braga dan Nacional.
Saat ini, Joan Roman membela klub Polandia, Miedz Legnica. Walaupun kariernya tak cemerlang, namun ia masih memiliki semangat untuk bertahan di dunia sepak bola dan semua itu berkat pembekalan secara psikologis dari akademi Manchester City.
Sumber: Planet Football
Berniat Mengubah Tradisi
Kurangnya kesempatan kepada para pemain muda sangat disadari Manchester City. Karena itu, mereka memperkeerjakan Pep Guardiola sebagai manajer.
Hasilnya sudah mulai terlihat, karena Manchester City sudah mulai memercayakan para pemain jebolan akademi untuk tampil di skuat utama.
Contoh paling nyata adalah Phil Foden. Ia disebut berpeluang menjadi bintang dan kapten masa depan The Citizens.
Sebelumnya, Manchester City juga menghasilkan Jadon Sancho dan Brahim Diaz. Namun, dua pemain tersebut tidak memiliki kesabaran seperti Foden untuk melanjutkan karier di Manchester City.
Untungnya, Sancho bisa bersinar di Borussia Dortmund dan Brahim Diaz mulai sering mendapat kesempatan di Real Madrid.
Setidaknya, dari contoh kasus Foden, Manchester City siap melakukan perubahan agar membentuk tradisi baru klub, sehingga menjadi klub yang lebih ramah untuk para pemain hasil didikan akademi.