Hanif Sjahbandi Hafal Karakter Pelatih Persela 

oleh Iwan Setiawan diperbarui 27 Mei 2019, 11:45 WIB
Gelandang Arema FC, Hanif Sjahbandi, menggiring bola saat melawan PSS Sleman pada laga Liga 1 2019 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Rabu (15/5). PSS menang 3-1 atas Arema. (Bola.com/Yoppy Renato)

Bola.com, Malang - Gelandang Arema, Hanif Sjahbandi, bertekad tampil ngotot ketika timnya menjamu Persela Lamogan di pekan ketiga Shopee Liga 1 2019 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Senin malam (27/5/2019).

Hal itu tak lain efek dua kali kekalahan beruntun yang sudah dialami Arema, yakni ketika bermain di kandang PSS Sleman  (15/5/2019) dan Borneo FC (22/5/2019).

Advertisement

"Dua kekalahan itu bagi saya menjadi cambuk untuk bermain lebih bagus lagi melawan Persela. Kemenangan pertama sangat penting di kompetisi ini," kata pemain 22 tahun ini.

Kebetulan Hanif sudah memahami seperti apa Persela bakal bermain. Dia sangat mengenal karakter pelatih tim lawan, Aji Santoso. Hanif pernah dilatih Aji ketika masih menangani Arema musim 2017. Bahkan Aji yang mendatangkannya dari Persiba Balikpapan.

"Persela tim kuat karena saya tahu karakter coach Aji. Dia suka pemain muda yang tenaganya 2-3 kali lipat lebih bagus di lapangan. Saya lihat pemain muda Persela sekarang kualitasnya di atas rata-rata. Jadi, mereka harus diwaspadai," tegas pemain Timnas Indonesia U-23 ini.

Hal ini berarti Hanif harus meladeni permainan Persela dengan tenaga yang bagus pula. Kebetulan nanti Arema akan bermain di kandang sendiri. Jadi, dia punya semangat yang lebih besar.

2 dari 2 halaman

Aremania Bukan Beban

Hanif Sjahbandi melepas rindu kepada rekan setimnya di Arema. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Hanif tidak melihat kehadiran Aremania akan jadi tekanan tersendiri baginya. Biasanya jika sampai bermain jelek, suporter bakal langsung menghujat pemain di lapangan. Hal itu sudah seringkali terjadi di musim lalu.

"Bagi saya, adanya Aremania selalu jadi motivasi tambahan. Bukan malam menjadi beban," tegasnya.

Sebelumnya, kubu Persela menganggap pemain Arema akan lebih terbebani dalam pertandingan malam nanti arena mereka wajib menang di kandang setelah dua kali menelan kekalahan tandang,  dan itu tidak mudah.

Pemain Arema harus segera mencetak gol untuk membuat ketegangan mencair. Jika gol tak kunjung datang, biasanya pemain Arema justru kehilangan ketenangan di lapangan karena buru-buru ingin segera menang.

"Secara strategi, saya dan pemain lain sudah siap menjalankan instruksi pelatih selama persiapan. Jadi, sudah tahu harus seperti apa dalam pertandingan nanti," jelas pemain yang pernah trial di Jepang tersebut.

Berita Terkait