Bola.com, Jakarta - Keberhasilan Antonio Conte mengantarkan Chelsea menjuarai Piala FA walau mengakhiri musim 2017-2018 di posisi kelima sama sekali tidak mengubah keputusan klub untuk memecat manajer berusia 49 tahun tersebut, posisi Conte kemudian digantikan oleh Maurizio Sarri. Sayang sebagai suksesor Sarri gagal menyajikan prestasi lebih baik.
Menampilkan performa apik di awal musim dan mencatatkan rekor 16 kali tak terkalahkan di seluruh kompetisi. Memasuki tengah musim performa Eden Hazard dkk oleng. The Blues gagal meraih gelar Premier League, mereka menyudahi musim dengan berada di jajaran tiga besar, tertinggal jauh dari Manchester City dan Liverpool.
Kesulitan apa yang sebenernya dialami Sarri dalam menjalani musim perdananya di Chelsea?
Salah satu bintang Chelsea, Marcos Alonso, angkat bicara soal kondisi internal timnya.
“Tahun pertama memang selalu menjadi hal yang tidak mudah, datang ke negara dan kompetisi anyar, serta mempelajari budaya yang juga baru. Banyak hal berbeda dan manajer Maurizio Sarri masih mempelajarinya. Sebelumnya dia juga bukan pesepak bola, jadi Sarri masih mempelajari banyak hal di musim perdana,” ujar Alonso dilansir Mirror.
"Ya, hal tersebut tentu saja tidak mudah. Ada 11 pemain di skuat utama. Kami harus berjalan ke arah yang sama. Manajer adalah sosok yang berbeda, mereka juga memiliki pandangan lain soal taktik dan strategi,” tambah pemain berusia 28 tahun tersebut.
Maurizio Sarri berpeluang untuk mengantarkan Chelsea menjuarai Liga Europa ekaligus memenangkan trofi perdananya sepanjang berkarier sebagai manajer andai bisa mengatasi perlawanan Arsenal di Olympic Stadium, Baku, Azerbaijan, Kamis (30/5/2019) dini hari WIB. Rumor berhembus hasil akhir laga final akan jadi penentu nasib Sarri.
Sumber: 90min