Tak Mudik ke Serang, Ratu Tisha Pasrah Berlebaran dengan Roti bukan Ketupat

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 05 Jun 2019, 06:45 WIB
Sekjen PSSI, Ratu Tisha, saat mengunjungi Kantor Redaksi KLY di Jakarta, Jumat (16/3). (Bola.com/Yoppy Renato)

Bola.com, Jakarta - Ratu Tisha Destria gagal mudik ke Serang, Banten, pada Hari Raya Idulfitri 1440 H. Saat ini, ia telah berada di Paris, Prancis, untuk mengikuti kongres tahunan FIFA pada Rabu (5/6/2019).

Untungnya, Ratu Tisha tidak mendapatkan protes dari keluarga setelah rutinitas pulang ke kampung halaman saat lebaran putus. Sebab, saat masih kuliah, wanita berusia 33 tahun tersebut telah terbiasa merayakan hari nan suci ini di kampung orang.

Advertisement

"Ada rutinitas mudik ke Serang. Biasanya sih mudik. Keluarga sih tidak apa-apa karena dulu waktu masih kuliah, sering beberapa kali berlebaran jauh dari keluarga," ujar Tisha.

Untuk Tisha, Lebaran kali ini terasa luar biasa. Pasalnya, bukan hanya dirinya saja yang mengorbankan Lebaran jauh dari keluarga, kondisi serupa dialami pemain Timnas Indonesia senior dan level U-23.

"Tapi, kali ini memang terasa spesial, di sisi sana ada pemain yang lagi berjuang. Di sisi sini juga," tutur wanita berusia 33 tahun tersebut.

Pemain Timnas Indonesia baru menyelesaikan pemusatan latihan (training centre) sejak 31 Mei lalu pada Senin (3/6/2019) dan akan kembali berkumpul pada Sabtu (8/6/2019) untuk persiapan menghadapi Yordania.

Timnas Indonesia U-23 juga telah menuntaskan TC pada waktu yang sama, dan akan bertolak ke Singapura pada Rabu malam WIB (5/6/2019) atau bertepatan dengan Lebaran untuk mengikuti Merlion Cup 2019.

"Di sisi lain, saya sangat menghargai dan senang terhadap profesionalisme dari pemain Timnas Indonesia senior dan U-23. Walau saat-saat libur, mereka tetap konsentrasi penuh, hanya libur dua hari kemudian kembali berlaga," kata Tisha.

Saat berlebaran di Paris nanti, Ratu Tisha telah pasrah tidak bisa menyantap makanan khas Hari Raya Idulfitri seperti ketupat sayur. Hanya dapat memakan roti pun, tak jadi masalah untuknya.

"Ya pengurusnya tidak boleh kalah dong. Jadi pasti ini salah satu tugas saya sebagai sekjen, saya jalani walau dengan roti, bukan ketupat," imbuhnya seraya berkelakar.