Jakarta - Atlet ONE Champhionship memanfaatkan momen Idulfitri 2019 untuk mengucapkan syukur dan berkumpul bersama keluarga.
Sunoto salah satunya. Dia menghabiskan Idulfitri tahun ini untuk mudik bersama keluarga ke Blora, Jawa Tengah. Dia melakukannya untuk mendapat lebih banyak waktu berkumpul bersama keluarga besar.
"Fokus saya adalah untuk beribadah dengan orang tua. Rasanya aneh kalo ketika ada suara takbiran tetapi harus jauh dari orang tua," ujar Sunoto yang bernaung di bawah bendera IndoGym di Jakarta.
Selama berada di kampung halaman, Sunoto memanfaatkan waktu untuk membantu orang tua mengurusi sawah dan ternak, termasuk ikut mengarit rumput. Baginya, beribadah bersama keluarga juga menjadi salah satu tujuan utama.
"Saya sempat menjalani training camp di luar negeri ketika Idulfitri, dan dari situ saya meresakan betapa beratnya jauh dari orang tua," ungkapnya.
"Mudik sudah menjadi tradisi kita (di Indonesia). Banyak orang tetap pulang kampung walaupun tiket mahal dan harus berjuang melawan macet. Yang di luar kota, atau bahkan luar negeri, akan pulang karena kebahgiaan tidak bisa dibeli dengan uang," pungkas Sunoto.
Sunoto terbiasa tampil garang untuk menjatuhkan lawan. Dengan tubuh dipenuhi luka dan lebam usai bertarung ONE Championship, Sunoto ternyata pria yang sangat mementingkan keluarga.
Sumber: Liputan6.com
Cerita Stefer
Stefer Rahardian juga mudik untuk berkumpul bersama keluarganya. Baginya Idulfitri merupakan momen pulang setelah berlatih di Pulau Dewata bersama Bali MMA.
"Saya manfaatkan masa ini untuk momen seru-seruan bersama keluarga, terutama berpikir bagaimana membuat senang ibu saya, karena sudah lama ditinggal anaknya," ungkap Stefer.
"Ini juga menjadi momen refleksi saya selama setahun terakhir, dimana saya akan bercerita tentang apa saja yang sudah terjadi ke ibu saya," katanya.
Dukungan Ibu
Stefer menyadari perjuangan sang ibu berjuang seorang diri untuk membesarkan dirinya sejak kecil, terlebih ketika kakaknya meninggal dunia.
Ibu sudah mendukung dirinya saat harus melalui tantangan berat, termasuk saat mengalami cedera lutut yang hampir mengakhiri kariernya dalam dunia bela diri.
Berkat doa serta dukungan sang ibu, Stefer bangkit dan kembali ke dalam arena meski sempat menjadi office boy demi mengumpulkan biaya operasi untuk menyembuhkan cederanya.