Bola.com, Sleman - PSS Sleman sempat terancam kehilangan dukungan dari sebagian suporternya dalam empat laga kandang Shopee Liga 1 2019. Hukuman itu sebagai buntut akibat kericuhan suporter saat PSS melawan Arema FC pada laga perdana musim ini (15/5/2019).
Hukuman dari PSSI adalah menutup tribune selatan Stadion Maguwoharjo dalam empat pertandingan kandang. PSS Sleman sempat melakoni pertandingan tanpa penonton di tribune selatan saat bermain imbang 1-1 melawan Semen Padang (25/5/2019).
Namun, kini PSS lega setelah banding yang dilakukan, dikabulkan oleh PSSI. Tim Elang Jawa kembali diperbolehkan ditonton suporter di seluruh tribune. Praktis, dukungan penuh dari Brigata Curva Sud (BCS) yang berada di tribune selatan bakal kembali terisi saat PSS menjamu Bhayangkara FC, 22 Juni 2019.
Pelatih PSS, Seto Nurdiyantoro, senang dengan kabar tersebut. Pasalnya, dukungan penuh dari suporter dapat melipatgandakan motivasi bertanding pemainnya. Apalagi tribune selatan yang diisi oleh BCS, paling lantang dalam memberikan dukungan.
"Tentu senang dan bangga, mudah-mudahan bisa menjadi motivasi untuk pemain. Teman-teman suporter selalu mendukung yang positif dengan situasi apa pun, pemain makin semangat," ungkap Seto Nurdiyantoro, Rabu (12/6/2019).
Hanya, PSS wajib waspada karena sanksi bukan dicabut melainkan mendapat masa percobaan selama enam bulan ke depan. Hal ini berarti, hukuman bakal jauh lebih berat yakni ditutup untuk satu musim penuh, jika suporter kembali melakukan kesalahan sama.
Meski begitu, Seto percaya suporter PSS dapat mengindahkan hukuman tersebut. Menurutnya, fans PSS Sleman saat ini sudah cukup dewasa dalam bersikap.
"Saya pikir tidak ada masalah dengan percobaan enam bulan. Kawan-kawan BCS pasti bisa melewatinya, dengan kedewasaan mereka," ucap pelatih berusia 45 tahun ini.