Striker Timnas Indonesia Dapat Masukan dari Top Scorer Arema Era Galatama

oleh Iwan Setiawan diperbarui 15 Jun 2019, 05:45 WIB
Singgih Pitono (kiri) saat memberikan masukan kepada Dedik Setiawan di Arema. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Bola.com, Malang - Lini depan Timnas Indonesia mendapat sorotan jelang partai uji coba melawan Vanuatu. Terutama setelah pelatih Simon McMenemy memainkan penyerang lokal, Dedik Setiawan, sebagai starter ketika uji coba melawan Yordania pada 11 Juni lalu.

Striker Arema FC itu tidak bisa menyumbangkan gol dan Timnas Indonesia menyerah dengan skor 1-4.

Advertisement

Namun, dukungan tetap diberikan kepada Dedik Setiawan. Pemain 24 tahun ini mendapat masukan dari top scorer Arema era Galatama, Singgih Pitono. Kebetulan Singgih merupakan asisten pelatih tim Singo Edan sehingga komunikasi keduanya lebih intensif.

"Dedik saya beri masukan untuk bermain lebih efektif sebagai striker, terutama ketika masuk kotak penalti pertahanan lawan. Tidak perlu banyak kombinasi lagi. Cepat menghadap menghadap ke gawang dan lakukan shooting," kata Singgih.

Trik seperti itu yang dulu dilakukan Singgih ketika jadi penyerang Arema dan sempat terpanggil ke Timnas Indonesia. Tetapi, untuk bisa menjalankan resep itu, tentunya harus mengasah akurasi dan power tendangan.

Ketika masih bermain, Singgih mengasah senjatanya itu sehingga saat menghadap ke gawang, dia bisa melepaskan tendangan keras yang terarah.

"Dulu waktu masih bermain, saya pokoknya sesering mungkin melakukan tendangan ke gawang. Hasilnya bisa jadi top scorer beruntun, tahun 1992 dan 1993. Tidak perlu banyak otak-atik lagi ketika sudah dalam kotak penalti. Kebetulan tipikal bermain saya dulu seperti Dedik. Banyak bergerak liar," lanjutnya.

Singgih menambahkan Dedik sudah melakukannya sejak memperkuat Arema melawan Persela Lamongan di Stadion Kanjuruhan pada 27 Mei lalu. Waktu itu dia berhasil menyumbangkan dua gol. Sementara ini Dedik jadi pemain tersubur Arema dengan dua gol tersebut.

"Selain itu, Dedik juga harus paham dengan karakter bermain tandem atau pasangannya di lini depan. Itu yang butuh proses. Semoga saja ke depan dia bisa lebih baik," harap Singgih. 

Timnas Indonesia menjamu Vanuatu di Stadion Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Sabtu malam (15/6/2019). Uji coba ini di luar FIFA Matchday, namun PSSI mengklaim tetap masuk kategori A sehingga poin dari pertandingan ini tetap masuk penghitungan ranking FIFA.