Bola.com, Tuban - Banyak pelajaran yang didapatkan Persatu Tuban saat dikalahkan Madura United 1-2 dalam laga uji coba di Stadion Bumi Wali Tuban, Sabtu (15/6/2019). Pelajaran berharga membuat Persatu justru tetap optimistis menatap Liga 2 2019.
Dari sisi teknis, pelatih Purwanto Suwondo menyebut permainan anak asuhnya mengalami peningkatan signifikan dibanding saat bermain imbang 0-0 saat uji coba melawan Persik di Kediri.
"Cara bermain anak-anak ada kemajuan pesat. Kesepahaman antarpemain sudah terbentuk. Tanggung jawab individu juga tampak. Sehingga permainan Persatu lebih rapi dibanding uji coba sebelumnya," kata Purwanto.
Meski kalah, mantan striker Timnas Indonesia tak begitu risau. Purwanto menyebut kualitas Madura United memang di atas Laskar Ronggolawe. Namun, sebenarnya Danu Rosade dkk. juga memiliki beberapa peluang menjebol gawang lawan.
"Penyelesaian akhir belum optimal. Kami punya tiga peluang yang membentur gawang. Anak-anak juga sudah bisa menyerang hingga masuk kotak penalti. Kami optimistis menatap Liga 2 mendatang," ujarnya.
Duel persahabatan sekaligus peresmian Stadion Bumi Wali Tuban ini disaksikan sekitar 10 ribu penonton. Ini juga pertama kali manajemen memberlakukan sistem barcode untuk tiket masuk.
"Ada pemalsuan tiket, tapi pemegang tiket tak bisa masuk stadion karena saat dipindai barcode tiket tersebut tak terbaca. Artinya, ada oknum pemalsu tiket yang ingin cari untung," tutur Fahmi Fikroni, Manajer Tim Persatu.
Namun, Gus Roni, panggilan karib Fahmi Fikroni, optimistis dengan animo penonton Tuban yang bisa memberi kontribusi saat laga kandang Persatu di Liga 2 nanti. "Kami jual tiket ekonomi Rp 40 ribu. Sebanyak 10 ribu lembar terjual. Artinya, potensi pemasukan dari penonton bisa diandalkan saat Liga 2 nanti," ucap Gus Roni.