Bola.com, Jakarta - Pelatih asal Inggris, Peter Butler menilai kemenangan telak Timnas Indonesia atas Vanuatu, hambar. Dalam uji coba berlabel FIFA A Matchday di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Sabtu (15/6/2019), Indonesia menang 6-0.
Butler menilai Timnas Indonesia telah berada di jalur yang tepat ketika beruji coba melawan Yordania pada 11 Juni 2019. Meski kalah 1-4, pelatih berusia 52 tahun itu menilai Evan Dimas dan kawan-kawan mendapatkan banyak pelajaran berharga melawan negara yang lebih kuat.
Pandangan Butler berbalik 180 derajat ketika Timnas Indonesia berpesta enam gol ke gawang Vanuatu.
Butler beranggapan, Timnas Indonesia tak menerima keuntungan apapun saat membantai negara Kepulauan Pasifik tersebut. "Saya ingin melihat Timnas Indonesia tampil baik serta tim nasional yang baik pula untuk negara ini," ujar Butler kepada Bola.com, Minggu (16/6/2019).
"Namun, bermain melawan negara Asia yang lebih kuat adalah satu-satunya cara untuk meningkatkan kualitas dan menemukan kesalahan untuk dipelajari."
"Bermain melawan negara seperti Vanuatu bukanlah ujian yang baik untuk Anda dan Anda tidak akan belajar apa-apa dari latihan yang diterapkan dalam pertandingan," kata mantan pelatih PSMS Medan dan Persipura itu.
Butler bukan sekadar asal bicara. Pria kelahiran Halifax, Inggris itu berkaca pada pencapaiannya ketika melatih Timnas Botswana, salah satu negara di Afrika, pada periode 2014-2017.
Di tahun pertamanya, Butler berhasil membawa Botswana bertengger di peringkat ke-86 FIFA kendati bersaing dengan negara-negara kuat Benua Afrika.
"Saya dengan tulus berharap Timnas Indonesia untuk lebih baik. Saya membawa negara kecil Botswana ke peringkat ke-86 FIFA tanpa uang sama sekali dengan melawan negara seperti Senegal, Tunisia, Mesir, dan Afrika Selatan, negara kuat di Afrika," tutur Butler.
Baca Juga
Kocaknya Ivar Jenner Cosplay Jadi Pratama Arhan: Lemparan ke Dalam Badan Mutar Dulu, Malah Mirip Main Basket
Luna Bijl Pacar Maarten Paes Sudah Sampai Jakarta Dukung Timnas Indonesia, Mister Luku-luku Makin Bersemangat
Pengamat: Minimal Butuh 10 Tahun agar Indonesia Punya Timnas Kuat, Erick Thohir Jangan Mundur Dulu dari PSSI