Bola.com, Jakarta - Keruwetan menyelubungi tunggakan gaji Sriwijaya FC kepada mantan pemainnya pada musim 2017, Yanto Basna.
Yanto Basna lewat suratnya kepada Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) menyebutkan Sriwijaya FC masih belum membayar gaji bulan Desember 2017.
Usut punya usut, tertunggaknya hak si pemain bermula dari macetnya subsidi PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi untuk tim berjulukan Laskar Wong Kito tersebut.
Sriwijaya FC masih menunggu sisa subsidi musim 2018 sebesar Rp2,5 miliar dari PT LIB yang diproyeksikan untuk melunasi upah Yanto Basna. Namun, hingga Shopee Liga 1 2019 dimulai dan mendekati sepak mula Liga 2 2019, uang tersebut gelap keberadaannya.
"PT LIB belum membayar Rp2,5 miliar. Makanya cash flow kami terganggu untuk pembayaran gaji, sehingga terjadi tunggakan begitu," kata aisal Mursyid, Sekretaris PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) selaku pengelola Sriwijaya FC, ketika dihubungi Bola.com.
Sriwijaya FC yang kini berkiprah di Liga 2, telah bersurat kepada PT LIB untuk segera mencairkan sisa subsidi. Selama uang tersebut belum dipegang, makin lama pula pelunasan gaji bulan Desember 2017 untuk Yanto Basna.
Komunikasi Sriwijaya FC dengan PT LIB memasuki bulan keenam setelah tuntasnya kompetisi musim lalu masih belum berbuah hasil.
"Ya bagaimana. Sudah kami tagih, sudah bersurat, belum dijawab. Kami menunggu penyelesaian saja," kata Faisal.
Apabila uangnya telah ada, Faisal bakal meminta PT LIB untuk segera membayar gaji Yanto Basna langsung kepada si pemain. "Kalau masalah itu, dari PT LIB langsung ke Yanto Basna. Sama seperti kasus Sriwijaya FC dengan pemain dan pelatih pada musim lalu," tuturnya.