Bola.com, Surabaya - Bonek melontarkan cibiran kepada manajer Persebaya Surabaya, Candra Wahyudi, saat memberikan sambutan pada acara tasyakuran di Wisma Eri Irianto, Senin malam (17/6/2019). Acara itu untuk menyambut perayaan bertambahnya usia Persebaya menjadi 92 tahun pada 18 Juni 2019.
Sejak memegang microphone, para suporter Persebaya sudah mengganggu Candra. Hanya beberapa kalimat saja yang keluar dari pria berusia 42 tahun itu. Selebihnya, suaranya tertutup teriakan Bonek yang berjumlah ratusan.
“Ojo medit tuku pemain (jangan pelit membeli pemain),” teriak salah seorang Bonek dalam bahasa Jawa.
Teriakan itu tidak berhenti sampai Candra mengakhiri sambutan yang berdurasi hanya beberapa detik saja. Pembawa acara, Aji Bejo, sempat memberi peringatan kepada Bonek untuk tenang agar semuanya berjalan lancar.
“Ojo bengok-bengok terus, Rek. Gantian lek ngomong, sabar (Jangan teriak-teriak terus. Gantian kalau berbicara, sabar),” ucap Aji Bejo.
“Tekakno David da Silva, goleko striker haus gol, manajemen medit (datangkan David da Silva, carilah striker haus gol, manajemen pelit),” sahut Bonek lainnya menimpali dan menambah cibiran itu.
Reaksi negatif Bonek itu bukan tanpa alasan. Selama ini, manajemen Persebaya Surabaya dianggap enggan mengeluarkan banyak biaya untuk mendatangkan pemain berkualitas. Meski, Persebaya sudah punya Hansamu Yama, Osvaldo Haay, atau Manuchehr Jalilov yang termasuk pemain apik.
Bonek Tetap Mendukung
Performa Persebaya saat ini masih terseok-seok. Bajul Ijo tercecer di peringkat ke-13 klasemen sementara Shopee Liga 1 2019 dengan koleksi 2 poin. Persebaya belum bisa menang dalam tiga pertandingan.
Keresahan Bonek disampaikan oleh Didik, yang menjadi perwakilan mereka, saat memberikan sambutan.
“Bonek ingin Persebaya bermain bagus dan meraih kemenangan. Semoga ini didengarkan oleh manajemen dan segera bertindak. Sampai kapan pun, Bonek tetap memberi kepercayaan dan dukungan. Buktinya, Bonek membeli tiket menonton pertandingan Persebaya,” ucapnya.
Perayaan ulang tahun Persebaya ini terasa kurang manis. Di tengah situasi yang kurang apik karena performa buruk, skuat dan manajemen Bajul Ijo terus mendapat tekanan dari suporter fanatik mereka.