Bola.com, Surabaya - Duel Persebaya kontra Madura United dalam leg pertama perempat final Piala Indonesia 2018 dihentikan sebelum waktunya di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Rabu (19/6/2019).
Wasit Fariq Hitaba memutuskan pertandingan ini telah full time, meski pertandingan baru berjalan 90 plus dua menit. Sejatinya, wasit memberikan injury time selama empat menit.
Laga ini dihentikan akibat Bonek, suporter Persebaya, menyalakan flare dan petasan saat injury time. Situasi makin tidak terkendali saat ada sekelompok Bonek memasuki lapangan dan memasang spanduk bertuliskan "Jangan Bikin Malu Surabaya".
Pelatih Persebaya, Djadjang Nurdjaman, menyayangkan insiden tersebut. Sebab, anak asuhnya sebenarnya berkesempatan menambah gol. Kedua kubu terpaksa harus puas dengan hasil 1-1.
"Di menit tambahan waktu, pertandingan harus berhenti karena ada insiden. Padahal, kalau dilanjutkan bukan tidak mungkin kami menambah gol," kata pelatih yang karib disapa Djanur itu.
Pelatih Madura United, Dejan Antonic, juga menyesalkan timnya tidak bisa menyelesaikan pertandingan seusai waktunya. Meski, sebenarnya hanya ada dua menit tersisa dan hasil ini sudah cukup buat timnya.
"Dua tim rugi. Tidak hanya Madura United, Persebaya juga. Masih ada waktu 2-3 menit. Seharusnya kembang api menyala setelah selesai, saat tidak ada pemain," ucap Dejan.
"Di Eropa seperti ini tidak boleh. Ini menjadi contoh yang tidak bagus," imbuh pelatih asal Serbia tersebut.
Bonek masih melanjutkan aksinya dengan merusak papan iklan di lapangan. Aksi yang mereka lakukan ini tidak lepas dari hasil buruk yang didapat Persebaya dalam beberapa pertandingan terakhir.
Seperti diketahui, hasil ini merupakan untuk kali ketiga secara beruntun Persebaya bermain imbang 1-1 di kandang sendiri. Sebelumnya, hasil serupa didapat dalam Shopee Liga 1 2019 saat menjamu Kalteng Putra (22/5/2019) dan PSIS Semarang (30/5/2019).