Maradona Ngomel Melihat Start Jelek Timnas Argentina di Copa America 2019

oleh Luthfie Febrianto diperbarui 19 Jun 2019, 22:20 WIB
Legenda Argentina, Diego Maradona (AFP PHOTO / Sergei GAPON)

Jakarta - Diego Maradona murka usai timnas Argentina kalah 0-2 dari Kolombia pada laga pembuka Grup B Copa America 2019. Legenda timnas Argentina itu bahkan menyebut Lionel Messi dkk. bisa dikalahkan Tonga.

"Anda menyadari bahwa Tonga bisa mengalahkan kami," kata Maradona seperti dilansir Fox Sports.

Advertisement

Messi bersama timnas Argentina menelan pil pahit pada laga perdana mereka di Copa America 2019. Tim Tango dibuat tak berdaya oleh Kolombia dengan skor 2-0 dalam pertandingan, Minggu (16/6/2019).

Kekalahan itu pun langsung membuat Messi dan kawan-kawan menjadi sorotan publik. Maklum, timnas Argentina dibebani target juara pada Copa America kali ini.

Pada dua edisi sebelumnya, timnas Argentina berhasil melesat hingga ke final. Sayang, mereka kalah dua kali oleh Chile pada partai puncak tersebut.

Kondisi inilah yang membuat timnas Argentina diharapkan untuk juara di Copa America 2019. Harapan itu pun berada di pundak Messi, kapten sekaligus pemain terbaik dunia.

Sayangnya, harapan itu terkikis lantaran kekalahan dari Kolombia. Untuk membuka peluang lolos ke fase selanjutnya, timnas Argentina yang diasuh Lionel Scaloni harus menang melawan Paraguay, Kamis (20/6/2019) pada partai kedua grup B Copa America 2019.

Saksikan siaran langsung pertandingan-pertandingan Premier League, La Liga, Ligue 1, dan Liga Europa di sini

2 dari 2 halaman

Jersey Prestisius

Striker Argentina, Lionel Messi, menelan kekalahan di laga pertama Copa America 2019. (AP Photo/Natacha Pisarenko)

Maradona mengatakan, keterpurukan timnas Argentina terjadi karena pemain tak menyadari prestisiusnya jersey yang mereka kenakan. Padahal, Maradona menegaskan, reputasi Argentina sebagai salah satu negara sepak bola tidak dibangun dengan mudah.

"Apa artinya jersey ini? Anda harus merasakannya, ini serius!" kata Maradona, yang juga kapten timnas Argentina saat juara Piala Dunia 1986.

"Kita punya prestis yang dibangun dengan kerja keras," ujarnya mengakhiri.