Suporter Persis Mengirimkan Doa untuk Ferry Anto

oleh Vincentius Atmaja diperbarui 25 Jun 2019, 12:10 WIB
Aksi doa bersama yang dilakukan suporter Persis di Monumen Kebangkitan Nasional untuk Ferry Anto (24/6/2019). (Bola.com/Vincentius Atmaja)

Bola.com, Solo - Puluhan anggota suporter Persis Solo berkumpul untuk mendoakan Ferry Anto di Monumen Kebangkitan Nasional, Solo, Senin malam (24/6/2019). Acara tersebut sebagai satu di antara bentuk duka atas belum ditemukannya Ferry Anto.

Sejak terseret ombak pantai Srandakan, Bantul, Kamis (20/6/2019) lalu, mantan bintang Persis Solo itu belum juga diketemukan. Anak Ferry Anto, Freya Fajrina yang berusia tujuh tahun sudah ditemukan dan dikebumikan pada Sabtu (22/6/2019).

Advertisement

Untuk itulah beberapa perwakilan dari elemen suporter Persis berkumpul mendoakan yang terbaik untuk Ferry Anto. Aksi yang dilakukan anggota suporter Persis tersebut sedianya ditolak keluarga Ferry Anto.  Keluarga berharap Ferry Anto ditemukan lebih dulu.

Namun, acara tetap dilangsungkan mengingat banyak anggota suporter Persis yang sudah terlanjur berkumpul, termasuk Presiden DPP Pasoepati, Aulia Haryo Suryo. 

"Banyak yang datang karena tidak hanya teman-teman Pasoepati maupun Surakartans saja, ada juga dari fans PSS Sleman yang ikut sebagai bentuk simpati. Acaranya sebenarnya sempat dibatalkan karena permintaan keluarga, akhirnya sesuai masukan acara hanya doa bersama saja. Perwakilan keluarga Ferry juga datang,” kata  Sambo, perwakilan Pasoepati,sebagai penggagas acara, Selasa (25/6/2019).

Presiden Pasoepati, Aulia Haryo Suryo, mewakili rekan-rekannya hanya bisa mendoakan dan berharap Ferry dapat segera ditemukan. Menurutnya, publik sepak bola Solo sangat kehilangan sosok Ferry Anto yang lama menghabiskan karier untuk Persis Solo.

Ferry diketahui menjadi bagian dari Persis sejak awal karier membela ajang Piala Soeratin U-17, hingga pensiun pada 2016.

"Kami semua mendoakan agar Ferry Anto segera ditemukan dalam kondisi apa pun," kata Aulia Haryo Suryo. 

Musibah menimpa Ferry Anto yang terseret ombak ketika berlibur bersama keluarga di Pantai Baru, Srandakan, Bantul, Kamis (20/6/2019). Ferry yang berusaha menyelamatkan anak-anaknya dari ombak justru terseret bersama seorang putrinya. Dua hari setelahnya, jasad anaknya ditemukan di pantai Trisik, Kulon Progo, Sabtu (22/6/2019).