Bola.com, Jakarta - Penyerang Persija Jakarta, Bambang Pamungkas, mencetak rekor pribadi dalam laga leg pertama semifinal Piala Indonesia 2018 melawan Borneo FC, Sabtu (29/6/2019). Pemain berusia 39 tahun itu mencetak gol ke-200 untuk Macan Kemayoran. Sebuah pencapaian luar biasa buat pemain yang usianya amat uzur buat ukuran seorang pesepak bola.
Bermain di Stadion Wibawa Mukti Cikarang, kedua tim tampil sama kuat 1-1 hingga menit ke-90. Gol Persija dicetak Yan Pieter Nasadit (2'), sedangkan gol Borneo FC dibukukan Terens Puhiri (38').
Pada injury time, Bambang Pamungkas justru memberikan kejutan berupa gol kemenangan untuk Persija. Gol pada menit ke-96 tersebut lahir setelah memanfaatkan umpan silang Riko Simanjuntak yang disempurnakan melalui sundulan.
Bepe mengaku bahagia bisa mencetak gol kemenangan untuk Persija. Pemain yang akrab disapa Bepe itu bangga masih bisa bersaing dengan pemain yang usianya relatif lebih muda. Dia pun memberi komentar emosianal atas gol spesial tersebut.
"Tugas utama penyerang adalah mencetak gol dan bagi saya itu sudah biasa. Gol ini terasa spesial karena gol ke-200 saya setelah melewati masa panjang bersama Persija, klub yang saya cintai," kata Bepe selepas pertandingan.
Bambang Pamungkas pertama kali membela Persija Jakarta pada edisi 1999. Ia sempat dipinjam klub Divisi III Belanda, EHC Norad setahun berselang, sebelum kembali ke Tim Ibu Kota dan kemudian mempersembahkan gelar Liga Indonesia 2001.
Keputusan mengejutkan dibuat striker yang identik dengan nomor punggung 20 tersebut saat memutuskan hijrah ke klub Malaysia, Selangor FA pada tahun 2005. Dua musim melanglang-buana di Negeri Jiran, Bepe kembali ke klub yang ia cintai.
Sang pemain sempat minggat dari Jakarta ke Pelita Bandung Raya pada musim 2013–2014, karena masalah prinsipil kasus tunggakan gaji dengan manajemen Persija, namun ujungnya kembali balik kucing setahun berselang.
Semenjak itu, Bambang setia ke Persija. Raihan trofi Piala Presiden 2018 dan Liga 1 2018 diprediksi bakal jadi momen perpisahan pemain asal Getas, Jawa Tengah itu. Namun, ternyata tidak demikian.
Bepe tetap punya passion bermain, sekalipun tidak lagi jadi pemain inti di Persija.
"Saya sangat bersyukur bisa bertahan di level sepak bola tertinggi selama dua dekade. Saya mampu memelihara tetap kompetitif dan selama saya bermain, tugas saya adalah mencetak gol," tegas Bambang Pamungkas.
Gol Spesial di Masa Lalu
Dari deretan pemain yang ada di Persija saat ini, Bambang Pamungkas tercatat sebagai pemain tertua kedua setelah Ismed Sofyan, yang pada 28 Agustus 2019 genap berusia 40 tahun).
Namun, berbeda dengan Ismed, Bambang adalah satu-satunya pemain Persija yang pernah merasakan gelar juara kompetisi kasta tertinggi sebanyak dua kali. Ia anggota skuat 2001 yang masih ada di tim saat ini.
Ismed Sofyan mulai membela tim ibu kota sejak 2003. Sebelumnya ia berkiprah di Persijatim Jakarta Timur.
Bicara gol spesial, Bepe menyumbang gol buat Persija saat melakoni duel final Liga Indonesia edisi 2001.
Minggu Malam, 7 Oktober 2001, jadi momen yang tidak bisa dilupakan bagi pendukung Persija, The Jakmania. Warna oranye mendominasi Stadion Utama Gelora Bung Karno. The Jakmania datang ke stadion buat memberi dukungan kepada Macan Kemayoran yang berhadapan dengan PSM Makassar di final Liga Indonesia 2001.
Laporan pertandingan PSSI menyebut angka penonton laga ini menembus 60 ribu orang. Dukungan The Jakmania membakar semangat Bambang Pamungkas dkk. di lapangan.
Persija unggul tiga gol sumbangan Imran Nahumarury dan Bepe (2 gol), sebelum akhirnya Tim Juku Eja memangkas skor menjadi 3-2.
Gol kedua Bambang masuk kategori gol indah. Playmaker Persija kala itu, Luciano Leandro berperan besar dalam proses terjadinya gol tersebut.
Pemain asal Brasil itu menyodorkan umpan lambung ke Bepe yang dalam posisi bebas di sisi luar pertahanan PSM. Bek Ayam Jantan dari Timur, Joseph Lewono, kelimpungan mengejar lari Bambang. Tendangan keras sang striker mengoyak gawang PSM yang dikawal Hendro Kartiko.
"Saya sudah menduga kiper akan mempersempit ruang tembak, tapi dengan kaki kiri saya arahkan bola ke kanan atas yang tak terjangkau olehnya," ujar Bepe yang di Liga Indonesia 2001 mencetak 15 gol dan mencatatkan diri sebagai pemain terbaik.
The Jakmania berpesta usai Persija mengangkat piala. Bepe dkk. diarak keliling jalan besar ibu kota. Suporter sempat merayakan kesuksesan tim kesayangannya di Bundaran Hotel Indonesia.
Sampai Kapan Akan Bermain?
Bicara soal rekor mencetak gol, ketajaman Bambang Pamungkas tak hanya ditunjukkan di level klub, tapi juga Timnas Indonesia.
Bambang membuat namanya di sepak bola Asia Tenggara ketika ia mencetak satu-satunya gol untuk Indonesia di Piala Tiger 2002 semifinal melawan Malaysia, dan ia menasbihkan diri menjadi pencetak gol terbanyak turnamen dengan delapan gol.
Bepe dianggap jadi predator yang amat kuat dalam duel-duel bola udara. Dia adalah pemain Indonesia yang paling banyak mengoleksi caps dan pencetak gol buat Tim Garuda.
Penampilan pertama Bambang bersama timnas senior adalah pada 2 Juli 1999 dalam pertandingan persahabatan melawan Lituania. Bambang, yang saat itu baru berusia 18 tahun, berhasil menciptakan sebuah gol dalam pertandingan yang berakhir seri 2-2.
Saat ini Bambang menjadi pemegang rekor penampilan terbanyak (caps) dan Top Skorer untuk Indonesia dengan 77 penampilan dan 36 gol sesuai dengan pertandingan katagori A FIFA.
Tetapi jika mengikutkan pertandingan Non-FIFA (termasuk melawan Klub dan Tim Nasional U-23) maka penampilan Bambang adalah 88 dengan 42 gol.
Pada tanggal 1 April 2013, Bambang Pamungkas menyatakan pensiun dari Timnas Indonesia. Semenjak Bepe pensiun Tim Merah-Putih seperti kesulitan menemukan figur predator yang haus mencetak gol.
Satu-satunya penyerang yang berkarier panjang di timnas adalah sosok Boaz Solossa. Ikon Persipura Jayapura tersebut memulai debut pada Piala Tiger 2004. Terakhir ia jadi kapten saat timnas jadi runner-up Piala AFF 2016.
Pertanyaan menggelitik mencuat, sampai kapan Bepe akan bermain sepak bola?
Sampai saat ini ia tercatat jadi pemain ketiga tertua di peredaran sepak bola nasional. Sosok Cristian Gonzales, bomber naturalisasi berdarah Uruguay jadi pesepak bola teruzur. Gonzales kelahiran 30 Agustus 1976 (usia 42 tahun) saat ini membela PSIM Yogyakarta.
Pelatih Persija, Julio Banuelos, menyebut masih akan memberikan kesempatan sebesar-besarnya bermain buat Bepe. "Ia pemain luar biasa, dan menujukkan bisa berguna bagi tim sekalipun dimainkan tidak pada posisi idealnya," kata nakhoda asal Spanyol itu.
Kesimpulannya: hanya Bambang Pamungkas sendiri yang bisa menjawab kapan saatnya untuk berhenti. Pastinya, usia bukan batasan bagi seseorang untuk menjadi yang terbaik.
Baca Juga
5 Wonderkid yang Mungkin Jadi Rebutan Klub-Klub Eropa pada Bursa Transfer Januari 2025, Termasuk Marselino Ferdinan?
Bintang-Bintang Lokal Timnas Indonesia yang Akan Turun di Piala AFF 2024: Modal Pengalaman di Kualifikasi Piala Dunia
Mengulas Sosok Pemain yang Paling Layak Jadi Kapten Timnas Indonesia: Jay Idzes Ada Tandingan?