Bola.com, Magelang - Striker andalan sekaligus kapten tim PSIS Semarang, Hari Nur Yulianto, masih kecewa dengan kepemimpinan wasit dalam laga terakhir yang dijalani PSIS, yaitu ketika menjamu Barito Putera. PSIS tertahan oleh Barito pada lanjutan Shopee Liga 1 2019 di Stadion Moch Soebroto, Magelang, Minggu (30/6/2019).
Terlepas dari hasil imbang tanpa gol kontra Barito Putera, PSIS merasa sangat dirugikan oleh kepemimpinan wasit Annas Apriliandi. Sang wasit membatalkan keputusan memberikan hadiah penalti kepada PSIS pada menit-menit akhir pertandingan.
Saat striker sayap PSIS, Komarodin, dilanggar keras oleh Roni Beroperay di area terlarang. Annas Apriliandi sebenarnya sudah menunjuk titik putih untuk PSIS. Namun, sesaat keputusannya berubah setelah berdiskusi dengan asisten wasit pertama, Beni Andriko.
Atas reaksinya, PSIS telah melayangkan surat protes kepada PSSI. PSIS juga meminta komite wasit untuk bertindak menegakkan peraturan sesuai dengan Kode Disiplin PSSI dan Statuta PSSI dalam memberikan hukuman terhadap wasit tersebut.
Langkah yang ditempuh PSIS didukung penuh oleh Hari Nur Yulianto. Pemain asal Kendal ini mengaku masih kecewa dengan keputusan kontroversial wasit Annas Apriliandi.
"Wasit dalam laga kemarin memang perlu dievaluasi. Keputusan seperti itu bisa memicu emosi pemain. Pasti kami sebagai pemain sangat menyesalkan. Ketika dilihat dari tayangan video jelas sekali terlihat pelanggaran di dalam kotak penalti," terang Hari Nur Yulianto, Selasa (2/7/2019).
Menurutnya, langkah yang dilakukan timnya dengan mengajukan protes adalah sebagai bagian dari perbaikan sepak bola Indonesia. Hari Nur juga sepakat jika wasit yang masih melakukan kesalahan fatal, untuk mendapatkan sanksi demi menjaga sportivitas.
"Jika wasit terus menerus membuat keputusan yang merugikan justru berdampak tidak baik di lapangan. Menjadi alasan mengapa banyak pemain tersulut emosinya karena keputusan wasit yang tidak adil," ucap pemilik nomor punggung 22 di PSIS.