Bola.com, Jakarta - Persija Jakarta resmi meluncurkan Persija Development Center yang akan mengedukasi dan memberikan pelatihan kepada anak-anak muda generasi penerus sepak bola Indonesia. Persija Development Center akan bertempat di Nirwana Park Sawangan dan akan mulai beroperasi pada 1 Agustus mendatang, bertepatan dengan mulainya tahun ajaran baru sekolah pada umumnya.
Bertempat di kantor manajemen klub ibu kota itu, CEO Persija, Ferry Paulus, bersama mantan pelatih Timnas Indonesia yang kini juga menjadi asisten pelatih Persija, Eduardo Perez, meluncurkan Persija Development Center. Eduardo ditunjuk menjadi Direktur pusat pengembangan yang akan bertempat di Sawangan.
"Hari ini kami meluncurkan Persija Development Center, bertempat di Sawangan. Ini merupakan bentuk dari rangkaian dan mimpi Persija untuk menghadirkan kesempatan kepada anak-anak untuk berkiprah dengan menjadi bagian dari Persija. Bentuknya adalah boarding school. Kesempatan dibuka untuk anak-anak usia 12 hingga 16 tahun dan hasilnya akan berkompetisi di usia U-16, U-18, dan U-20," ujar Ferry Paulus.
Selain membuka pusat pengembangan yang terletak di Sawangan, Persija juga membuka sekolah sepak bola yang berada di tiga lokasi berbeda, yaitu Pulomas, Senayan, dan BSD City. Ketiganya menjadi sub-akademi dari Persija Development Center yang berada di Sawangan.
Berbentuk boarding school, Persija Development Center yang terletak di Sawangan akan berbentuk seperti La Masia milik Barcelona. Siswa akan tinggal di sana dan menjalani berbagai aktivitas, termasuk sekolah pada umumnya. Eduardo Perez selaku Direktur Persija Development Center menegaskan pentingnya pendidikan formal seiring dengan pelatihan sepak bola yang diberikan.
Kehidupan, Pendidikan, dan Sepak Bola
Eduardo Perez menegaskan tiga unsur penting yang akan menjadi fondasi utama Persija Development Center, yaitu Life, Education, and Football.
"Mereka akan tinggal di mess, seperti La Masia milik Persija. Kami ingin mengembangkan kepribadian mereka sejak dini. Kami peduli semua hal terkait pengembangan karakter, di mana kami ingin memberikan edukasi agar mereka memiliki masa depan yang lebih baik," ujar Eduardo Perez.
"Kami memiliki standar yang tinggi untuk edukasi. Ada kelas yang harus mereka ikuti, termasuk kelas bahasa Inggris dan kelas hobi. Selain itu, tentu saja mengembangkan mereka melalui sepak bola lewat latihan tim dan latihan individu. Selain itu juga akan ada kelas untuk memberikan penjelasan mengenai tujuan mengapa mereka berlatih dengan metodologi yang mereka lakukan," lanjut pelatih asal Spanyol itu.
Dalam presentasinya, Eduardo Perez mengungkapkan bagaimana keseharian anak-anak yang akan mengikuti program tersebut, di mana mereka memulai hari dengan sarapan yang dilanjutkan dengan latihan tim pada pagi hari. Setelah itu, mereka akan masuk ke dalam kelas dan bersekolah hingga siang hari.
Setelah makan siang, para pemain akan beristirahat dan kemudian berlatih gym dan individual pada sore harinya. Setelah makan malam, siswa akan kembali belajar hingga waktunya untuk beristirahat untuk memulai hari baru.
Sementara itu, Ferry Paulus menegaskan sekolah formal yang akan diberikan kepada siswa-siswa Persija Development Center merupakan kerja sama dengan sebuah sekolah yang terletak tak jauh dari pusat pelatihan di Sawangan. Selain itu, juga akan ada cyber school yang akan memudahkan anak-anak untuk belajar sembari berlatih.
Pendaftaran Persija Development Center dibuka terhitung sejak hari ini, Kamis (4/7/2019). Tersedia 100 slot untuk anak-anak, baik laki-laki maupun perempuan pada tahun pertama, di mana biaya pendaftaran sebesar Rp20 juta, dengan beban biaya per bulan mencapai Rp7,5 juta. Sasaran siswa pun dibidik pada usia SMP dan SMA, yaitu usia 12 hingga 16 tahun, di mana pada kesehariannya mereka juga akan menjalani sekolah formal di dalam pusat pengembangan tersebut.
Mimpi Persija dan Eduardo Perez
Ferry Paulus mengakui bahwa pusat pengembangan sepak bola Persija merupakan mimpi dari semua pengurus yayasan di mana Persija Jakarta bernaung. Harapannya, akan muncul bibit-bibit unggul yang akan memperkuat Persija di masa yang akan datang. CEO Persija itu pun mengakui berjalannya Persija Development Center ini akan bersinergi dengan klub-klub internal Persija.
"Ini merupakan impian teman-teman pengurus di Yayasan Persija dan juga Asosiasi Kota PSSI Jakarta Pusat. Kompetisi yang ada saat ini seperti hidup segan mati pun tidak mau. Tentu dengan adanya Development Center dan juga soccer school yang ada di Pulomas, Senayan, dan BSD akan ada sinergi dengan semua yang selama ini ada di kompetisi internal Persija," ujar Ferry Paulus.
Sementara bagi Eduardo Perez, pembentukan pusat pengembangan ini merupakan mimpi yang ingin diwujudkannya sejak lama. Pelatih asal Spanyol yang sudah mengenal karakter dan budaya sepak bola Indonesia sejak pertama kali datang pada 2017 ini ingin membentuk karakter permainan sebuah tim dari junior hingga ke senior dengan metodologi yang serupa.
"Kami semua memiliki mimpi, begitu pun dengan saya. Kami ingin memberikan kesempatan kepada anak-anak di Indonesia untuk bisa mengenal seperti apa itu pusat pengembangan sebuah tim sepak bola yang baik," ujar Edu.
"Ini adalah mimpi saya, di mana saya sangat senang bisa mewujudkannya. Saya memiliki harapan bahwa tim ini, mulai dari senior, U-23, hingga ke bawah memiliki metodologi pelatihan yang sama. Hal itu akan sangat menguntungkan ketika tim senior membutuhkan pemain dari kategori usia di bawahnya. Metodologi yang sama akan memudahkan mereka untuk menyatu dengan cepat," lanjutnya.
Baca Juga