Bola.com, Berlin - Tim sepak bola Sister City DKI Jakarta mendapatkan kesempatan untuk melakukan laga persahabatan di Berlin, Jerman. Kesempatan tersebut mereka dapatkan dalam peringatan hari jadi ke-25 kemitraaan antara Berlin dan Jakarta.
Dalam cuaca panas, di mana suhu mencapai 34 derajat Celsius, tim sepak bola Sister City DKI Jakarta bertanding melawan tim BFV Berlin hari Rabu (26/6/2019). Namun, kapten tim Jakarta, Ahmad Athallah Araihan, justru merasa terdukung dengan cuaca panas yang mirip dengan Jakarta.
Hal yang berbeda dirasakan oleh tim Jerman, di mana para pemainnya merasakan suhu tersebut sebagai cuaca yang cukup ekstrim.
Pertandingan persahabatan ini digelar sebagai satu rangkaian program perayaan 25 tahun kemitraan Kota Jakarta dan Berlin. Bidang olah raga dianggap dapat menumbuhkan rasa saling memahami antar bangsa-bangsa.
Bicara soal kemitraan ini, pada tahun lalu tiga pelatih sepak bola Jerman dikirim ke Jakarta selama sembilan hari untuk mengarahkan pelatih-pelatih sepak bola Jakarta menegnai taktik dan strategi. Awalnya diperkirakan hanya 10 pelatih yang akan ikut serta, hingga pada akhirnya ada sekitar 100 pelatih mendaftar dengan minat yang sangat besar.
Asep Padian yang menjadi ketua pelaksana program tersebut mengaku sangat puas dengan jalannya pelatihan.
Kali ini, Asep Padian berkesempatan mendampingi tim Sister City DKI Jakarta untuk mengikuti turnamen persahabatan selama tiga hari. Ini merupakan tim yang dibina oleh Dinas Olah Raga Jakarta dengan program Pendidikan Olah Raga Prestasi Berkelanjutan.
Semua pemain berasal dari Jakarta dan sedang mengikuti pelatihan sepak bola di berbagai sekolah sepak bola yang berbeda-beda. Asep Padian sendiri sudah pernah mendampingi tim Sister City DKI Jakarta ke Beijing dan Tokyo.
Sister City DKI Jakarta Penuh Semangat
Pertandingan Berlin-Jakarta kali ini berakhir dengan skor 2-0 untuk tim tuan rumah. Ade Yemmi yang bernomor punggung 2 menilai, permainan berlangsung cukup bagus, tetapi dia ingin agar tim Jakarta bermain lebih kompak lagi.
"Permainan di sini cukup keras dan pintar, tapi kami harus bisa lebih dari mereka,” ujarnya setelah bertanding.
"Kami mendapat pelajaran bagus dari tim Berlin. Mereka bermain cukup baik, kami kalah dari sisi postur. Tetapi, kami unggul soal semangat,” kata Ahmad Athallah Araihan, yang tidak bisa bermain sampai akhir karena kram di kaki.
Pelatih Asep Padian menikmati pertandingan dan mengaku bisa belajar banyak dari persepakbolaan Jerman.
"Bagaimana mereka bisa menekan, saat pemain kami menguasai bola, mereka cepat datang ke lini pertahanan kami,” kata sang pelatih.
Pelatih tim Berlin, Henry Rehnisch, puas dengan permainan anak-anak asuhnya, yang tetap disiplin walaupun cuaca sangat panas. Namun menurutnya, dia juga belajar banyak dari tim Jakarta.
"Saya melihat semangat para pemain yang besar sekali. Mereka berjuang untuk mendapatkan bola dan tidak takut menghadapi lawan. Mereka bertanding sampai batas akhir dan dengan sepenuh hati. Ini juga merupakan motivasi bagi tim kami. Kami juga harus seperti itu dan tidak boleh santai-santai," ujarnya.
Berkenalan langsung dengan berbagai budaya dan mentalitas
Selain Jakarta dan Berlin, turnamen persahabatan yang berlangsung selama tiga hari ini, 26 sampai 28 Juni 2019; diikuti juga tim sepak bola dari Tokyo dan Beijing. Kedua kota tahun ini juga merayakan 25 tahun kemitraan dengan ibukota Jerman.
Pelatih Henry Rehnisch, yang melatih pemain sepak bola remaja di Berlin, menganggap acara pertukaran internasional seperti ini sangat penting, tidak hanya untuk bidang olah raga saja.
"Pertemuan seperti ini adalah landasan dari hidup bersama. Tumbuhnya rasa hormat dan berkenalan dengan budaya serta mentalitas yang berbeda hanya bisa dilakukan ketika orang-orangnya bertemu langsung,” jelasnya.
Selain bertemu di lapangan sepak bola, tim-tim sepak bola dalam turnamen persahabatan ini juga bersama-sama ikut serta dalam serangkaian acara yang dipersiapkan oleh pemerintah kota Berlin, seperti pertemuan dengan walikota dan presiden ikatan sepak bola Berlin di Balai Kota, serta tur keliling kota menggunakan perahu.
Asep Padian berharap melalui kerja sama dengan Jerman yang mempunyai budaya sepak bola kental, persepakbolaan Indonesia bisa menjadi lebih baik. Dari program pertukaran dengan sister city Berlin, dia mengaku bisa belajar bagaimana menjadi panitia penyambutan yang baik. Jakarta akan menjadi tuan rumah bagi Berlin untuk turnamen U-14 pada Juli 2020.
Sumber: DW.com
Baca Juga
Netizen Ngeri dengan Skuad Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2024: Ada Trio Ronaldo - Rivaldo - Kaka
Pratama Arhan Merapat tapi Telat, Kepastian Pemain Abroad Gabung Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 Ditentukan pada 5 Desember 2024
Legenda Australia: Socceroos Bakal Kalahkan Timnas Indonesia dan Makin Cepat Lolos ke Piala Dunia 2026