Kiper Madura United Belajar dari Insiden Benturan dengan Pemain Lawan

oleh Aditya Wany diperbarui 06 Jul 2019, 22:30 WIB
Kiper Madura United, Muhammad Ridho Djazulie. (Bola.com/Aditya Wany)

Bola.com, Pamekasan - Kiper Madura United, Muhammad Ridho Djazulie, dilarikan ke rumah sakit saat bertanding melawan PSM Makassar di Stadion Gelora Madura, Pamekasan (4/7/2019). Dia berbenturan dengan striker PSM, Eero Markkanen, dan terkapar di lapangan.

Benturan itu terjadi saat Ridho berusaha menghalau bola. Tak jauh darinya, ada Markkanen yang juga ingin menyambut bola itu. Rahang Ridho kemudian berbenturan dengan pundak Markkanen.

Advertisement

Kini kondisi Ridho sudah sembuh seperti sedia kala. Pemain asal Pekalongan itu siap bertanding lagi. Madura United dijadwalkan kembali berjumpa PSM dalam leg kedua semifinal Piala Indonesia 2018 di stadion yang sama, Minggu sore (7/7/2019).

"Alhamdulillah, saya sekarang sudah mendingan. Saya harus cukup istirahat untuk besok, dan sekarang dalam persiapan pertandingan untuk Piala Indonesia melawan PSM," kata Ridho, Sabtu (6/7/2019).

Ridho sama sekali tidak trauma dengan insiden benturan keras yang membuatnya terkapar itu. Mantan penjaga gawang Borneo FC itu justru belajar banyak hal dalam perebutan bola udara dengan pemain lawan.

"Ini perdana (berbenturan keras) dalam karier saya sampai sekeras itu. Saya tidak trauma sama sekali. Itu risiko sebagai penjaga gawang, jadi harus menerima itu. Saya harus belajar, seperti kemarin timing saya kurang selangkah," ucapnya.

Kehadirannya sangat dibutuhkan Madura United sebagai pemain terakhir dalam menahan gempuran lawan. Selama ini, Ridho juga kerap melakukan penyelamatan gemilang dan membawa Madura United meraih hasil apik.

"Saya harus giat berlatih lagi supaya bisa memberikan yang terbaik. Pastinya semua pemain kelelahan karena jadwal padat. Ini tentang mental, siapa yang kuat akan menang," ujar Ridho.