Bola.com, Jakarta - Kedatangan Jacksen F. Tiago ke Persipura Jayapura bakal mengusik ketenangan sejumlah pemain senior Tim Mutiara Hitam. Bukan rahasia lagi, nakhoda asal Brasil itu dikenal senang memberdayakan pemain belia.
Beberapa tahun lalu saat menukangi Persipura, Jacksen melakukan revolusi skuat dengan meminggirkan pemain-pemain veteran. Eduard Ivakdalam, Jack Komboy, Heru Nerly, Ortizan Solossa, dan Ricardo Salampessy jadi korban tangan besi sang mentor.
Pendepakan Eduard pada musim 2010-2011 sempat memicu kontroversi. Sang playmaker selama ini dianggap ikon kebangkitan Persipura di persaingan elite sepak bola nasional. Ia kapten yang posisinya tak pernah tersentuh sejak awal tahun 2000-an.
Namun, Jacksen seakan tak peduli dengan reputasi tersebut. Ia mendapuk Boaz Solossa sebagai kapten baru Persipura.
Jacksen sejatinya bukan anti pemain senior, karena saat di Tim Mutiara Hitam ia memunculkan pemain-pemain matang pengalaman. Ambil contoh Yustinus Pae, Gerald Pangkali, Ruben Sanadi, yang masuk ke Persipura di usia matang.
Jacksen tipikal pelatih yang tidak suka dengan pemain berego tinggi. Mirip-mirip dengan Sir Alex Ferguson, salah satu pelatih idolanya. Ia berprinsip kendali ruang ganti harus dipegang penuh pelatih, tak boleh ada orang lain yang ikut cawe-cawe mengatur tim.
Kembalinya Jacksen tentu bakal jadi alarm tanda bahaya bagi pemain-pemain senior di Persipura. Suka atau tidak, Boaz Solossa, Ricardo Salampessy, Ian Kabes, hingga Yustinus Pae, mereka harus ikut aturan main yang dipatok arsitek kelahiran 28 Mei 1968 itu.
Langkah Jacksen bakal mendapat dukungan manajemen yang mulai gerah dengan performa Persipura di awal Shopee Liga 1 2019 ini.
Menyedihkan melihat pencapaian Persipura Jayapura di Liga 1 dua musim terakhir. Tim Mutiara Hitam terseok-seok seperti kehilangan taji sebagai tim elite.
Di pentas Liga 1 2018, Persipura Jayapura tak ikut cawe-cawe di persaingan juara. Boaz Solossa dkk. menutup musim dengan berada di posisi 12 klasemen.
Cuci Gudang Putaran Kedua
Musim ini kondisi lebih parah lagi. Menjalani enam laga, Persipura tersudut di posisi kedua terbawah 16 klasemen sementara Shopee Liga 1 2019.
Persipura belum pernah menang di tujuh pertandingan. Mereka hanya meraih empat hasil imbang.
Terakhir, menjamu Perseru Badak Lampung FC di Stadion Mandala, Rabu (10/7/2019), pada laga pekan kedelapan Shopee Liga 1 2019, Rabu (10/7/2019), Tim Mutiara Hitam mengakhiri laga dengan skor 1-1.
Persipura bahkan sempat tertinggal terlebih dahulu pada pengujung babak pertama lewat gol, Francisco Torres. Klub yang baru saja melengserkan Luciano Leandro sebagai pelatih terhindar dari kekalahan usai Gunansar Mandowen menjebol gawang Lampung FC pada menit ke-59.
Ketua Umum Persipura, Benhur Tommi Mano, beraksi keras. Ia menyebut, manajemen akan melakukan evaluasi terhadap kinerja dari para pemain, khususnya pemain senior.
“Saya tekankan, kalau pemain sudah merasa senior harus tahu diri. Pesipura bermain ini untuk meraih kemenangan bukan untuk mendapat hasil imbang atau kalah. Saya akan evaluasi semua pemain, khususnya untuk pemain senior,” kata BTM kepada wartawan usai laga seperti diberitakan media lokal Papua, Tabloidjubi.com.
Dikatakan, dalam dunia sepak bola tidak dikenal pemain senior maupun junior atau pemain muda. Semua statusnya sama dalam sebuah pertandingan.
Secara terbuka ia mengkritik Boaz, ikon tim yang musim ini produktivitasnya melempem.
“Penalti tadi, kalau Boaz rasa tidak siap jangan memaksakan diri untuk menendang bola, berikan kepada pemain yang lebih siap. Pemain harus pakai otak untuk bermain, saat ini kita butuh kemenangan dan kemenangan,” ujarnya.
BTM juga mengkritik soal aliran bola yang selalu mengarah kepada, Boaz Solossa, seorang di sektor depan.
“Di putaran kedua nanti kami akan melepas beberapa pemain yang sudah tidak layak dalam tim. Jadi akan ada wajah baru di tubuh Persipura di putaran kedua nanti,” tegas BTM.
Pernyataan terakhir BTM amat keras. Apakah ini menjadi sinyal bakal jadi akhir era pemain senior Persipura?