Drogba Arema Semakin Tajam berkat Peran yang Tertukar

oleh Iwan Setiawan diperbarui 12 Jul 2019, 21:35 WIB
Striker Arema, Dedik Setiawan, mencetak gol kemenangan Arema atas Barito Putera di laga perdana Grup E Piala Presiden 2019 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Senin (4/3/2019). (Bola.com/Iwan Setiawan)

Bola.com, Padang - Striker Arema FC, Dedik Setiawan, mencetak gol kemenangan timnya atas Semen Padang di Stadion H. Agus Salim, Jumat (12/7/2019) sore.

Berkat gol tersebut, Dedik masuk daftar pemain tersubur Liga 1 dengan 5 gol. Di balik itu, ada peran yang tertukar dibalik ketajaman Dedik Setiawan. Pada awal musim, Dedik dapat tugas sebagai pelayan Sylvano Comvalius.

Advertisement

Tapi, dalam dua laga terakhir Arema, rencana itu berbalik 180 derajat. Comvalius yang jadi pelayan Dedik. Pemain jangkung asal Belanda ini memberikan total tiga assist ketika Arema melawan Persipura Jayapura dan Semen Padang.

"Beginilah sepak bola. Tidak bisa diprediksi siapa yang mencetak gol. Tapi sekarang, kami punya salah satu lini depan terbaik di Indonesia," kata pelatih Arema, Milomir Seslija.

Comvalius mengaku tidak keberatan meski perannya bergeser. Dia lebih bernafsu membawa Arema selalu menang ketimbang dapat gelar individual seperti top scorer. Apalagi, dia sudah meraih gelar tersebut saat memperkuat Bali United musim 2017. Namun, dia masih belum merasakan juara Liga 1.

Saat ini, Comvalius baru mencetak 1 gol dari 6 kali pertandingan yang dijalani. Namun dia tidak lagi mendapatkan kritikan meski melewati lima laga tanpa mencetak gol. Karena kontribusi pemain asal Belanda itu tergolong besar.

"Comvalius sudah berkolaborasi bagus dengan Arema FC. Dia tinggal menunggu waktu saja untuk mencetak gol lagi," kata Milo.

2 dari 2 halaman

Kolaborasi yang Pas

Striker Arema FC, Dedik Setiawan, melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Kalteng Putra dalam leg pertama semifinal Piala Presiden 2019 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Selasa (2/4/2019). Arema menang 3-0 dalam laga tersebut. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Dilihat dari karakter bermain, Comvalius merupakan striker murni yang lihai didalam kotak penalti. Sementara, Dedik bergerak liar. Terkadang dia di sektor sayap, namun beberapa saat kemudian muncul didalam kotak penalti karena dia punya kecepatan.

Tap, di lapangan kedua pemain itu berimprovisasi dengan bertukar posisi. Tujuannya untuk mengacaukan konsentrasi lini belakang lawan.

"Skema penyerangan Arema yang sebenarnya justru seperti ini. Banyak berubah posisi didepan. Sehingga pemain belakang lawan bingung harus mengawal siapa. Itu membuat celah untuk mencetak gol," imbuh asisten pelatih Arema FC, Kuncoro.

Berita Terkait