Bola.com, London - Arsenal menjual Robin van Persie ke klub rival, Manchester United, pada 2012. Langkah itu disebut langkah yang kontroversial oleh pendukung Arsenal. Namun, Arsenal memiliki pertimbangan yang logis terhadap keputusan tersebut.
Mantan negosiator Arsenal, Dick Law, mengungkapkan kalau keputusan klub melepas Robin van Persie telah dipikirkan secara matang. Menurutnya, Arsenal mengambil langkah tepat jika melihat dari kaca mata bisnis.
"Kami melakukan segala hal untuk mempertahankan Robin," ujar Law.
"Namun, ia sudah berusia 29 tahun dan hanya memiliki kontrak satu tahun lagi di Arsenal. Ia mengungkapkan kalau ia ingin bergabung dengan klub yang memiliki peluang besar untuk meraih gelar."
"Arsenal tidak bisa mengontrol faktor yang bersifat eksternal. Kami tahu, kalau reputasi klub tercoreng di kalangan suporter. Namun, uang sebesar 24 juta pound untuk pemain berusia 29 tahun adalah bisnis yang sangat bagus untuk klub."
"Robin bisa mengejar impiannya untuk meraih gelar dan semua pihak merasa telah membuat keputusan yang tepat."
"Jika tetap berada di Arsenal, Robin akan menjadi legenda klub. Namun, ia memiliki impian yang ingin diraih, jadi kami memberikan jalan," ungkap Law.
Sebelum pindah ke Manchester United, Robin van Persei merupakan kapten dari Arsenal. Ia adalah sosok yang dipuja. Namun, kepindahannya ke Manchester United melunturkan cinta suporter kepada dirinya.
Hanya Efektif Selama 1 Musim
Kiprah Robin van Persie bersama Manchester United berjalan selama tiga musim. Namun, hanya pada musim perdananya saja Robin van Persie tampil efektif.
Pada musim pertama, Robin van Persie menjadi pencetak gol terbanyak dengan 26 gol dari 31 penampilan di Premier League. Ia mengantarkan Manchester United meraih gelar Premier League, yang merupakan gelar terakhir klub tersebut hingga saat ini.
Keputusan Sir Alex Ferguson untuk pensiun turut memengaruhi performa van Persie. Ia mengalami kemerosotan saat Manchester United ditangani David Moyes dan Louis van Gaal. Pada akhirnya, ia hengkang ke Fenerbahce pada 2015.
Sumber: Metro