Masyarakat Pencak Silat Indonesia Gelar Temu Pendekar Internasional di Bandung

oleh Erwin Snaz diperbarui 18 Jul 2019, 23:00 WIB
Ketua Umum MASPI (Masyarakat Pencak Silat Indonesia), Edwin Senjaya. (Bola.com/Erwin Snaz)

Bola.com, Bandung - MASPI (Masyarakat Pencak Silat Indonesia) akan menggelar "Temu Pendekar Internasional III" di Balaikota, Bandung, Jalan Wastukencana, pada 20-21 Juli 2019.

Temu Pendekar Internasional III ini akan dihadiri sekitar 1.000 pesilat dari berbagai perguruan nasional dan para pesilat dari sembilan negara yakni Italia, Swiss, Swedia, Skotlandia, Prancis, Malaysia, Singapura, Belanda, dan Jerman.

Advertisement

Ketua Umum MASPI, Edwin Senjaya menyebutkan, gelaran tersebut merupakan upaya agar pencak silat bisa ditetapkan menjadi warisan budaya asal Indonesia oleh UNESCO, yang keputusannya akan keluar pada akhir tahun ini.

“Ini memang menjadi agenda MASPI dua tahun sekali. Selain dilakukan secara berkesinambungan, juga ada misi besar berkaitan dengan ditetapkan atau tidak ditetapkan pencak silat menjadi warisan budaya tak benda asal Indonesia oleh UNESCO," jelas Edwin, Kamis (18/7/2019) di Bandung.

Dalam acara itu juga ada workshop pencak silat, pameran, festival pencak silat, temu pendekar, ekshibisi, hiburan, serta lomba menggambar dan mewarnai dengan tema pencak silat.

“Untuk pertamakalinya juga kami akan adakan festival silat. Peserta harus menampilkan cerita tentang silat dengan mengangkat tema legenda di Jawa Barat. Kami menanggung akomodasi dan konsumsi seluruh peserta," papar Edwin.

Edwin mengatakan, tujuan kegiatan ini juga untuk menumbuhkan rasa cinta masyarakat terhadap pencak silat, karena oleh raga ini merupakan warisan leluhur yang harus dijaga dan dilestarikan.

 

2 dari 2 halaman

Menanti Keputusan UNESCO

Pesilat Indonesia Hendy dan Yolla Primadona, saat beraksi pada pencak silat nomor artistik ganda putra Asian Games di TMII, Jakarta, Senin (27/8/2018). Hendy dan Yolla mendapat mendali emas dengan nilai 580. (Merdeka.com/Arie Basuki)

MASPI sudah melakukan berbagai upaya sejak tiga tahun lalu agar pencak silat ditetapkan sebagai warisan budaya dunia Indonesia oleh UNESCO.

Pada tahun 2017, perwakilan MASPI diundang untuk tampil di markas besar UNESCO, di Paris, Prancis.

"Kami juga berupaya dengan melakukan roadshow ke luar negeri untuk mengenalkan pencak silat agar semakin mendunia seperti Selandia Baru, Jerman, Dubai, Belanda, Prancis, Irlandia, dan negara lainnya," tutur Edwin.

Berita Terkait