Fajar / Rian Ungkap Penyebab Kekalahan dari Pasangan Jepang

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 19 Jul 2019, 19:35 WIB
Ganda putra Indonesia, Fajar Alfian / Muhammad Rian, mengembalikan kok saat melawan Takuro Hoki / Yugo Kobayashi pada Indonesia Open 2019 di Istora Senayan, Jumat (19/7). Fajar / Rian kalah 19-21 dan 12-21. (Bola.com/Yoppy Renato)

Bola.com, Jakarta - Ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto kandas pada babak perempat final Indonesia Open 2019 setelah kalah 19-21 12-19 dari wakil Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi di Indonesia Open 2019, Jumat (19/7/2019).

Pada pertandingan yang berlangsung di Istora Senayan itu, Fajar/Rian sebenarnya mampu mengimbangi permainan Hoki/Kobayashi pada gim pertama meski harus menyerah 19-21. Namun, permainan keduanya kemudian tak maksimal pada gim kedua sehingga berhasil dimaksimalkan lawan.

Advertisement

Fajar Alfian mengaku, penyebab kekalahan mereka adalah karena permainan mudah dibaca lawan. Hal itulah yang membuat sejumlah serangan berhasil dipatahkan lawan.

"Kami kalah karena tertekan. Disisi lain juga lawan bermain sangat bagus dan sudah mengantisipasi serangan kami," kata Fajar seusai pertandingan.

"Hal itu membuat kami susah mengubah pola permainan. Sehingga kami kebanyakan melakukan kesalahan," ujar Fajar.

Kekalahan ini membuat Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto gagal menyusul Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon ke semifinal Indonesia Open 2019. Ini juga menjadi penurunan pencapaian Fajar/Rian di Indonesia Open yang sebelumnya mampu lolos ke semfinal.

2 dari 2 halaman

Siap Evaluasi

Ganda putra Indonesia, Fajar Alfian / Muhammad Rian, usai dikalahkan Takuro Hoki / Yugo Kobayashi pada Indonesia Open 2019 di Istora Senayan, Jumat (19/7). Fajar / Rian kalah 19-21 dan 12-21. (Bola.com/Yoppy Renato)

Setelah Indonesia Open 2019, Fajar Alfian/Muhammad Rian Alfianto akan turun di Jepang Terbuka dan Thailand Terbuka. Rian menegaskan, mereka harus segera melakukan evaluasi terutama ketika terus menerus ditekan lawan.

"Evaluasinya adalah ketika kami tertekan harus bisa mengubah pola permainan. Itu yang harus dilakukan. Pastinya lawan juga akan mengantisipasinya," tegas Rian.

Berita Terkait