Bola.com, Surabaya - Duel Persebaya kontra Tira Persikabo dalam laga pekan ke-10 Shopee Liga 1 2019 diwarnai insiden lampu padam. Selama 13 menit, pertandingan di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Minggu (21/7/2019), dihentikan sementara akibat kurang penerangan.
Peristiwa itu terjadi pada menit ke-67, yang secara tiba-tiba lampu penerangan ke lapangan padam. Hanya ada tujuh di antaranya saja yang menyala, dan kurang mendukung jalannya pertandingan.
Penonton yang hadir kemudian menyalakan lampu ponsel masing-masing sebagai reaksi insiden ini.
"Kami kaget, padahal kemarin sudah koordinasi ke pengelola stadion, baik dari lampu dan sebagainya," kata Ram Surahman, sekretaris Persebaya, Minggu (21/7/2019).
Kejadian serupa pernah terjadi saat laga uji coba Persebaya melawan tim asal Inggris, Queens Park Rangers (QPR), di Stadion GBT pada 2012. Namun, insiden seperti ini tak pernah terjadi selama Liga 1 2019.
"Ini sebelumnya pernah terjadi pada 2012 saat melawan QPR. Kami juga kaget, tapi sudah kami komunikasikan kepada pihak pengelola. Informasi dari rekan di lapangan, ada 40 titik lampu yang mati dan kami cuma penyewa saja," ungkap Ram Surahman.
Peristiwa ini kemudian dimanfaatkan Bonek untuk menyindir Dispora Surabaya, yang selama ini kerap menyulitkan Persebaya saat ingin menggunakan stadion.
Bonek kemudian menyanyikan lagu dengan lirik "Dispora is full of s**t" sebagai wujud protes.
Sebelum peristiwa ini terjadi, Dispora juga menjadi sasaran amarah Bonek karena tidak memberi izin kepada Persebaya untuk menggunakan Stadion Gelora 10 November sebagai tempat latihan. Hingga bahkan muncul wacana tarif sewa Stadion GBT bakal naik hingga 15 kali lipat.
Pernyataan PLN
Pada Minggu malam (21/7/2019), PLN langsung mengeluarkan rilis. PLN menegaskan insiden padamnya lampu saat pertandingan Persebaya versus Tira Persikabo itu tak ada kaitannya dengan PLN.
"Meski pihak stadion merupakan pelanggan PLN dengan daya terpasang sebesar 197 kVA, namun aliran listrik tidak digunakan untuk lampu sorot stadion. Berdasarkan keterangan dari pihak panpel, lampu sorot menggunakan listrik dari genset, sementara listrik dari PLN digunakan untuk keperluan sebagian lampu tribune dan parkir," demikian pernyataan PLN dalam rilis yang diterima Bola.com.
"Kami ikut prihatin dengan kondisi padamnya lampu pada saat pertandingan, dan seperti yang kami sudah tawarkan sebelumnya, kami dengan senang hati membantu pihak panpel demi kelancaran pertandingan ke depan," lanjut pernyataan PLN.