Bola.com, Sidoarjo - Ada dua pemain Timnas Indonesia U-18 yang memiliki tinggi 180 cm. Keduanya digadang-gadang bisa memaksimalkan tinggi badan untuk mencetak gol dari bola-bola mati selama menjalani uji coba di Sidoarjo.
Namun, hingga menyelesaikan rangkaian uji coba di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, keduanya tak mampu mengoptimalkan postur tubuhnya yang di atas rata-rata.
Hal itulah yang disesalkan oleh pelatih Timnas Indonesia U-18, Fakhri Husaini, khususnya setelah memainkan laga ketiga uji coba kontra Persekabpas di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Senin (22/7/2019).
"Mereka punya tinggi badan yang melebihi pemain dari tiga lawan yang kami hadapi di sini. Tapi, kelebihan itu tidak bisa dioptimalkan," ujar Fakhri.
Menurut Fakhri, seharusnya mereka bisa memanfaatkan kelebihan itu untuk memenangi duel-duel bola atas, terutama ketika terjadi bola-bola mati di dekat kotak penalti lawan.
"Kami memiliki banyak bola-bola mati sejak melawan Persibo di pertandingan pertama, Deltras di laga kedua, dan menghadapi Persekabpas. Tinggi badan dua pemain kami itu di atas semua pemain ketiga tim itu, tapi mereka gagal menyarangkan bola dengan kelebihannya itu," tutur Fakhri.
Ia berharap, di sisa persiapan yang dimiliki Timnas Indonesia U-18, kedua pemain tersebut bisa memperbaiki penampilannya.
Lantaran di Piala AFF U-18 di Vietnam pada Agustus mendatang, jika tidak bisa mencetak gol lewan open play, Fakhri berharap situasi bola-bola mati bisa dimaksimalkan.
Kedua pemain jangkung yang dimaksud adalah Braif Fatari dan Saddam Emiruddin. Kedua pemain ini diharapkan bisa menjadi solusi ketika Timnas Indonesia U-18 kesulitan mencetak gol lewat open play.