Madura United Masih Berteka-Teki soal Bursa Calon Ketua Umum PSSI

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 24 Jul 2019, 14:30 WIB
Manajer Madura United, Haruna Soemitro. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Bola.com, Jakarta - Bursa calon ketua umum PSSI memanas. Namun, Madura United sebagai satu di antara pemilik hak suara Kongres PSSI memilih bermanuver dalam senyap.

Madura United mengklaim sudah memiliki calon, namun masih dirahasiakan. "Calon yang mengajak banyak, tapi Madura United akan mengusung calonnya sendiri. Madura United sedang mengelus-elus calonnya sendiri," kata Manajer Madura United, Haruna Soemitro, Rabu (24/7/2019). 

Advertisement

Sejumlah figur mulai terang-terangan menyatakan ketertarikan menduduki kursi Ketua PSSI. Padahal, Kongres PSSI untuk memilih tapuk kepemimimpinan baru digelar pada tahun depan.

Salah satu yang paling gencar bermanuver adalah Sekretaris Utama Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas), Mochamad Iriawan. Iwan Bule, sapaan akrab Mochamad Iriawan, telah mengunjungi beberapa daerah untuk menarik dukungan.

Salah satu pemilik suara atau voters PSSI yang mendorong Iwan Bule adalah Persib Bandung. Sang manajer, Umuh Muchtar, menilai pria berusia 67 tahun itu sebagai tokoh yang tepat memimpin PSSI.

Selain Iwan Bule, Rahim Soekasah juga mulai bergeliat berkampanye untuk jadi ketua umum PSSI. Eks Manajer Timnas Indonesia U-23 sempat mengumpulkan tokoh sepak bola nasional di kediamannya pada Mei 2019. Namun, eks Ketua Badan Tim Nasional (BTN) ini kurang aktif bersosialisasi seperti pesaingnya itu.

 

2 dari 2 halaman

Bukan Iwan Bule dan Rahim Soekasah

Sosok yang diisukan bakal maju menjadi ketua umum PSSI, Mochamad Iriawan, hadir langsung menyaksikan Timnas Indonesia melakoni uji coba internasional kontra Vanuatu di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (15/6/2019). (Istimewa)

Haruna membocorkan pilihan Madura United bukan Iwan Bule dan Rahim. Menurutnya, sosok tersebut telah mengenal seluk beluk dunia sepak bola nasional. Haruna kapok PSSI dipimpin oleh figur yang kurang mengerti sepak bola Indonesia.

"Ya, tentu. Di luar itu. Seharusnya kami (voters PSSI) yang memajukan. PSSI sudah biasa bertahun-tahun dibekukan, selesai dibekukan juga tidak maksimal. Ini sebabnya apa? karena yang kami majukan sebelumnya bukan pelaku sepak bola. Jadi, mestinya yang mengurus PSSI ini yang mengerti sepak bola Indonesia dan rekam jejaknya jelas. Madura United ingin mendrong agar calon nanti itu rekam jejaknya jelas dan gamblang," imbuh Haruna.

"Jujur saja. Kalau hanya tokoh jenderal atau siapa pun kemudian dikasih label 'oh ini, pernah jadi pembina apa di klub internal ini' itu kan menipu semua. Kami tidak mau begitu. 'Kelaminnya' harus jelas, track record-nya jelas. Anda bisa menilai siapa."

Lantas, apakah Madura United akan mendorong figur lama di sepak bola Indonesia untuk menjadi calon Ketua PSSI? Haruna hanya menyebut calon yang maju harus sesuai Statuta PSSI.

"Kalau punya rekam jejak pasti orang lama. Jelas, minimal lima tahun aktif di bawah PSSI. Dalam statuta, jelas. Orang yang selama lima tahun berturut-turut. Itu tidak bisa dibohongi. Jangan kemudian nanti, dia pembina ini, pembina itu. Kalau seperti itu, jangan mau kita ditipu lagi," imbuh Haruna.