Bola.com, Jakarta - Tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, akan berjumpa pemain Hong Kong, Ng Ka Long Angus, pada babak kedua Jepang Terbuka 2019, Kamis (25/7/2019). Jonatan mengaku akan menganalisis lagi video duel mereka untuk memilih taktik terbaik.
Kedua pemain terakhir kali berjumpa di Selandia Baru 2019. Saat itu Jonatan menang straight game atas Ng Ka Long dengan skor 21-12, 21-13.
"Lawan besok memang lebih sulit. Nanti saya akan lihat lagi video pertandingan di Seladia Baru dan yang lain juga. Apakah permainan dia ada yang berubah atau tidak," kata Jonatan, melalui rilis dari PBSI, Rabu (24/7/2019).
"Kalau ada perubahan, nanti akan saya diskusikan lagi dengan pelatih. Ng pukulan-pukulannya bagus dan cukup berbahaya," ujar Jonatan.
Jonatan Christie lolos ke babak kedua Jepang Terbuka 2019 setelah menyingkirkan pemain Thailand, Suppanyu Avihingsanon, dengan skor 21-15, 23-21.
PR Jonatan
Jonatan Christie mengaku masih terus berusaha memoles penampilannya. Saat memimpin perolehan angka, Jonatan tak mau lagi tersusul lawan dan kehilangan ritme permainan seperti yang terjadi di Indonesia Open 2019 saat takluk dari Chou Tien Chen dari Chinese Taipei.
Di pertandingan babak pertama Jepang Terbuka 2019, hal yang sama nyaris terjadi saat Jonatan yang sudah unggul 20-16, berhasil disusul lawannya. Kedudukan menjadi imbang 20-20. Namun, kali ini Jonatan berhasil mengontrol dirinya sendiri dan kembali ke permainan awal.
"Itu yang masih jadi pekerjaan rumah bagi saya. Kalau sudah memimpin dan ada kesempatan menang, tidak bisa diselesaikan dengan baik, sayang banget. Itu hal sepele tapi dampaknya besar, harus diperhatikan. Waktu kedudukan 20-16, tempo mainnya jadi drop, padahal saya sudah siapkan strategi. Ini yang harus diulas dengan pelatih," jelas Jonatan.
Jonatan mengatakan hal itu merupakan kendala teknik. Namun, kendala teknik tersebut terkadang memengaruhi non-tekniknya juga.
"Dari mau servis dan terima servis, saya rancang mesti bagaimana. Tapi, saat kedudukan 20-16 itu jadi menurun. Kendalanya memang secara teknik, tapi jadi terbawa ke nonteknik. Ada perasaan jangan-jangan terulang lagi seperti saat melawan Chou Tien Chen. Makanya waktu 20-20 saya berusaha kembalikan mood saya dan tidak mau sampai rubber game, karena dia bisa percaya diri," jelas Jonatan.