Bola.com, Sleman - PSS Sleman terancam tidak bisa menurunkan kekuatan penuh saat menjamu Barito Putera dalam pekan ke-11 Shopee Liga 1 2019 di Stadion Maguwoharjo, Sabtu (27/7/2019). Dua pemain pilar tim Super Elang Jawa, Yevhen Bokhasvili dan Kushedya Hari Yudo, diragukan bisa tampil karena problem kebugaraan.
Yevhen Bokhasvili merupakan top scorer sementara PSS, sedangkan Kushedya Hari Yudo kerap berperan sebagai supersub. Saat melakoni pertandingan melawan tuan rumah Bali United, Senin (22/7/2019), keduanya tampil impresif.
Setelah laga di Bali, Yevhen dan Kushedya mengalami masalah kebugaran. Pelatih PSS, Seto Nurdiyantoro, perlu mempersiapkan skenario lain jika keduanya terpaksa absen melawan Barito Putera.
"Ada beberapa pemain yang tidak fit seperti Yevhen dan Yudo yang cedera. Selain itu ada Alfonso de la Cruz yang dari pertimbangan tim medis sepertinya belum bisa tampil lawan Barito Putera," ujar Seto Nurdiyantoro, Kamis (25/7/2019).
Peran Yevhen Bokhasvili di PSS cukup krusial. Striker asal Ukraina itu sudah mengemas lima gol dari sembilan pertandingan. Posisinya sebagai ujung tombak dan dibekali postur tinggi, membuat lini belakang lawan selalu mewaspadainya.
Sementara Kushedya Hari Yudo memiliki kemampuan pada kecepatan dan akselerasi. Mantan pemain Kalteng Putra tersebut selalu menjadi bagian dari strategi PSS Sleman, terutama dimainkan pada babak kedua. Kecepatannya kerap membuat bek lawan harus menghentikan dengan tekel dan berujung hukuman penalti.
Kans Rudi Widodo
Kondisi tersebut membuat pemain senior, Rudi Widodo, berpeluang masuk ke line-up PSS. Kendati demikian, Seto Nurdiyantoro masih perlu melihat kondisi terakhir para pemainnya, termasuk Yevhen dan Hari Yudo.
Rudi Widodo sama sekali belum tampil untuk PSS. Mantan striker Persija Jakarta tersebut kalah bersaing di barisan pemain depan tim Elang Jawa.
"Saya akan lihat dahulu kesiapan seluruh pemain yang masih berpeluang tampil besok. Terpenting adalah tidak ada pemain pelapis di tim ini, semua punya kesempatan yang sama untuk bisa bermain," ungkap Seto Nurdiyantoro.