Selusin Legiun Asing Menyongsong Maut Jelang Akhir Paruh Pertama Shopee Liga 1 2019

oleh Ario Yosia diperbarui 26 Jul 2019, 08:00 WIB
Pemain Tira Persikabo, Badak Lampung FC dan Kalteng Putra. (Bola.com/Dody Iryawan)

Bola.com, Jakarta - Sistem rekrutmen pemain asing di pentas kompetisi kasta elite Tanah Air terhitung unik. Tak ada pemain impor yang dapat kontrak permanen jangka panjang.

Rata-rata pesepak bola asing hanya dikontrak semusim. Itu pun dengan opsi peninjauan ulang kontrak di tengah musim kompetisi. Dengan kata lain mereka bisa diputus kontraknya kapan pun jika klub tidak puas pada kinerjanya.

Advertisement

Cerita pemain asing didepak paksa saat kompetisi berjalan bukan hal baru. Setiap musim terjadi, bahkan keputusan mengergaji kontrak bisa dilakukan saat turnamen pramusim. Bisa dibilang posisi pemain asing sama panas dengan pelatih.

Kadangkala dasar pendepakan seorang pemain pendatang tak terukur. Banyak klub membuang legiun impor hanya karena ketidakpuasan suporter.

Di Indonesia pemain asing harus bisa segera nyetel dengan timnya. Jika gagal beradaptasi, PHK jadi harga yang harus dibayar.

"Idealnya penilaian kemampuan pemain asing jangan hanya dilihat hitungan beberapa pertandingan saja, tapi menyeluruh satu musim. Mereka bukan Superman, butuh adaptasi dengan tim dan lingkungan sekitarnya. Sepak bola itu juga permainan tim, bukan bergantung satu orang pemain," keluh Ratna Mustika, agen pemain asing yang malang melintang di kompetisi kasta elite Tanah Air.

"Memang pergantian pemain jadi ladang bisnis bagi kami para agen. Kami bisa memasarkan pemain baru. Tapi pergantian pemain yang terlalu sering juga enggak bagus buat reputasi kami. Kami juga ingin pemain asing yang dipasarkan bisa sukses dalam waktu lama di sebuah klub," timpal Edy Syah Putra, agen pemain asing lain.

Cara pembelian pemain asing di Indonesia ikut berpengaruh pada perputaran cepat pergantian pemain. Klub kadang hanya mengandalkan CV atau rekaman video sejumlah pertandingan yang disodorkan agen. Jarang ada klub yang memantau langsung pemain dengan mengirim talent scouting.

Pemain Persib Bandung, Michael Essien saat melawan PS TNI pada lanjutan Liga 1 2017 di Stadion Si Jalak Harupat, Sabtu (05/8/2017). Persib menang 3-1. (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

 

Istilah trial pemain asing amat populer di Indonesia. Di masa jelang kompetisi baru biasanya pemain asing ikut serta dalam latihan sebuah klub tanpa dibayar untuk dilihat kemampuannya. Berbekal penghilatan fisik yang kurang dari sebulan, seringkali pelatih kecele menilai kualitas pemain. Pembelian pemain asing di Indonesia mirip membeli kucing dalam karung.

Itu bicara soal pemain asing entah berantah. Bagaimana dengan legiun impor yang sudah punya nama? Sejatinya sama saja.

Klub menuntut mereka segera bisa beradaptasi dengan tim dan memberi dampak nyata pada penampilan tim. Kalau tidak bisa: siap-siap angkat kaki.

Pemain kelas dunia, Michael Essien, yang telah malang melintang di Chelsea, AC Milan, Real Madrid, hanya bertahan semusim di Persib Bandung. Kontraknya tak diperpanjang jelang Liga 1 2018 dengan vonis performanya tak membawa dampak positif bagi Tim Maung Bandung.

"Michael Essien itu bintang top, klub-klub besar dunia mengakui kemampuannya. Kalau yang bersangkutan dianggap pemain jelek, saya jadi bingung," ujar Amagou Mathieu agen yang mewakili Michael Essien kepada Bola.com.

Untuk mendatangkan Essien, manajemen Persib disebut-sebut merogoh kocek hingga menembus Rp 8 miliar per musim. Uang sebanyak itu bisa untuk membeli delapan pemain asing sekaligus dengan nominal rata-rata di Indonesia!

Kondisi-kondisi di atas juga masih terjadi di Shopee Liga 1 2019. Sejumlah klub mulai pasang kuda-kuda bersiap melakukan peremajaan legiun asing pada pertengahan musim. Padahal kompetisi baru berjalan 10 pertandingan. Posisi tim di klasemen yang tak sesuai ekspekstasi membuat manajemen sejumlah klub bersiap merogoh kocek lagi untuk belanja pemain baru.

Klub-klub mana saja yang siap membuang pemain asingnya?

2 dari 6 halaman

Persija: Steven Paulle dan Bruno Matos Jadi Sorotan

Bek Persija Jakarta, Steven Paulle, mengamankan bola dari striker Kalteng Putra, Patrich Wanggai, pada laga perempat final Piala Presiden 2019 di Stadion Patriot, Bekasi, Kamis (28/3). Persija kalah adu penalti dari Kalteng. (Bola.com/Yoppy Renato)

Berstatus sebagai jawara Liga 1 2018, siapa sangka di persaingan musim ini Persija Jakarta ada di jajaran papan bawah.

Tim Macan Kemayoran tersedut di posisi dua terbawah (17) dengan koleksi poin minimalis enam dari tujuh laga yang telah dijalani. Langkah tim Ibu Kota juga terhenti di penyisihan grup Piala AFC 2019, prestasi yang menurun dibanding tahun lalu di mana Persija sukses menembus semifinal zona ASEAN.

Satu-satunya kebanggaan bagi Persija adalah kesuksesan menembus final Piala Indonesia 2018-2019. Tapi prestasi itu tak memuaskan manajemen klub yang mulai jenggah dikritik kelompok suporter, The Jakmania.

Langkah awal evaluasi sudah dilakukan manajemen Persija dengan mendepak Ivan Kolev. Kini klub ditukangi eks asisten Luis Milla di Timnas Indonesia, Julio Banuelos.

Tak berhenti sampai di situ, Tim Macan Kemayoran berencana meninjau ulang kontrak dua pemain asingnya.

Persija Jakarta berencana mendepak Steven Paulle. Bek asal Prancis itu bakal angkat koper lebih cepat jika cederanya tak kunjung sembuh.

Gelandang Persija Jakarta, Bruno Matos, melakukan selebrasi usai membobol gawang Ceres-Negros pada laga Piala AFC 2019 di SUGBK, Jakarta, Selasa (23/4). Persija takluk 2-3 dari Ceres-Negros. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Paulle sudah enam laga absen memperkuat Persija Jakarta karena mengalami cedera paha. Cedera panjang Paulle membuat pos bek tengah Macan Kemayoran menyisakan dua pemain. Maman Abdurrahman dan Ryuji Utomo bahu-membahu mengawal lini belakang Persija sejak Paulle cedera.

Demi menutupi celah pemain yang ditinggalkan pemain berusia 33 tahun itu, tim pelatih Persija sering menempatkan Tony Sucipto sebagai bek tengah. Padahal Tony sebenarnya berposisi sebagai sebagai gelandang bertahan.

Kesabaran Persija belum habis. Pelatih Julio Banuelos masih menanti kepulihan Paulle. Namun, Persija mengisyaratkan bukan mustahil Paulle akan didepak.

"Pelatih masih menunggu kesembuhan Paulle. Kalau memang kelihatannya cederanya kambuhan, mungkin akan kami cari penggantinya," imbuh Chief Executive Officer (CEO) Persija Jakarta, Ferry Paulus.

Sesuai periode yang tertera pada TMS FIFA, periode bursa transfer paruh musim Liga 1 2019 akan beralangsung pada 19 Agustus-16 September 2019. Rentang waktu tersebut dapat digunakan Persija untuk mencari pemain baru.

"Sebenarnya sampai dengan sekarang belum ada evaluasi dari tim pelatih, siapa pun pemainnya semuanya masih aman. Tapi mungkin nanti akan berubah jelang bursa transfer tengah musim dibuka," kata Ferry.

Jelang transaksi jual-beli pemain dimulai, Ferry menyebut Julio akan memberikan penilaian terhadap para pemainnya selama setengah kompetisi, termasuk Bruno Matos. Sang pemain belakangan sering dikritik karena bermain individualis. 

"Hanya memang pada putaran kedua nanti, akan ada evaluasi secara menyeluruh, bukan hanya Matos, tapi pemain asing lain atau pemain lokal," kata Ferry.

3 dari 6 halaman

Barito Putera: Sapu Bersih Pemain asal Brasil?

Striker Barito Putra, Rafael Silva, berusaha melewati kepungan pemain Bhayangkara FC pada laga Liga 1 2019 di Stadion Patriot, Bekasi, Selasa (29/5). Bhayangkara menang 4-2 atas Barito. (Bola.com/Yoppy Renato)

Barito Putera mengapungkan target tinggi di pentas Shopee Liga 1 2019. Laskar Antasari membidik target juara.

Untuk merealisasikannya, Barito mendatangkan banyak pemain top. Yang paling fenomenal tentunya duo gelandang pelanggan Timnas Indonesia, Evan Dimas dan Bayu Pradana.

Jacksen Tiago juga mendatangkan tiga pemain anyar asal Brasil, Artur Jesus Vieira (bek), Lucas Rodrigues Ramos Silva (bek), Rafael da Silva Santos (penyerang).

Ditambah pilar lawas berkualitas macam Rizky Ripora, Andri Ibo, Paulo Sitanggang, Samsul Arif, dan Gavin Kwan, Barito Putera jadi tim yang lengkap cenderung superior. Tapi, realitanya langkah klub tertatih-tatih di awal kompetisi.

Barito Putera saat ini nangkring di posisi 15 klasemen sementara dengan torehan delapan poin dari 10 laga. Jauh panggang daripada api.

Karena merasa malu hati, Jacksen memutuskan mundur dan kemudian diganti Yunan Helmi.

Suporter Barito belakangan doyan mengkritik tim. Mereka menuntut manajemen melakukan evaluasi, khususnya ke trio legiun Negeri Samba.

Menyangkut performa para pemain Brasil di Barito, Jacksen pernah berujar: "Mereka butuh waktu adaptasi, mereka belum pernah bermain di Indonesia. Pada waktunya mereka akan bersinar."

Tapi rasanya petinggi Barito sudah tak sabar lagi. Guna mengerek posisi klub ke jajaran papan atas manajemen kemungkinan akan melakukan bongkar pasang legiun impor. Keputusan akhir diserahkan ke Yunan Helmi, yang dinilai paham apa yang dibutuhkan timnya.

 

 

 

4 dari 6 halaman

Arema FC: Pavel Smolyachenko Minim Jam Terbang

Gelandang Arema, Pavel Smolyachenko, juga ingin mencetak gol. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Sukses menjadi kampiun turnamen pramusim Piala Presiden 2019, langkah Arema FC terseok-seok di awal kompetisi sesungguhnya. Tim Singo Edan sempat tercecer di jajaran zona degradasi, sebelum bangkit dan kini ada di papan tengan posisi 11 dengan koleksi 12 poin dari delapan laga yang telah dijalani.

Pelatih Arema, Milomir Seslija, jadi sasaran kritik. Ia dinilai terlalu monoton dalam berstrategi. Komposisi pemain jarang diubah. Padahal stok pemain bagus Kera Kera Ngalam berlimpah di tiap lininya.

Aremania gusar gelandang asal Uzbekistan, Pavel Smolyachenko, minim jam terbang. Padahal klub mendatangkannya dengan mahar yang tak murah. 

Dalam tujuh pertandingan yang sudah dijalani Arema, posisi gelandang bertahan dalam formasi (4-2-3-1) jadi langganan Jayus Harino dan Hendro Siswanto. Keduanya bermain kompak untuk membendung serangan lawan dari lini tengah. Satu slot gelandang bertahan inti itu diperebutkan Pavel dan Hanif Sjahandi.

Menurut Milo dalam sesi latihan, Pavel dinilai kalah bersaing. Permainannya menurun setelah sakit tifus pada pramusim lalu. Tapi, tim pelatih mempertahankannya dengan harapan performanya membaik.

Sayangnya, sampai saat ini Pavel masih belum memenuhi harapan tim pelatih, sehingga hanya jadi pelapis gelandang bertahan dan bek tengah.

Tak tertutup kemungkinan sang pemain bakal diputus kontraknya oleh Arema FC. Walau Pavel berharap kesempatan yang fair sebelum vonis itu datang.

"Tapi, saya paham itu wewenang pelatih. Dia yang bisa menjawab pertayaan apakah saya akan bermain lagi atau tidak di pertandingan selanjutnya. Kalau saya, tentu ingin bermain lagi," ucapnya.

5 dari 6 halaman

Semen Padang: Rombak Total Legiun Impor

Gelandang Arema, Nasir, berebut bola dengan gelandang Semen Padang, Ko Jae-sung. Tertinggal 0-2 membuat Singo Edan tertinggal agregat 1-3, namun mereka pantang menyerah dan terus menggempur pertahanan tim tamu. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Semen Padang mengindikasikan bakal merombak skuat asingnya pada putaran kedua Shopee Liga 1 2019. Pemain yang dinilai tidak memberikan kontribusi maksimal bagi Tim Kabau Sirah itu bakal diminta angkat kaki secepatnya.

Jose Augusto Sardon (gelandang), Ko Jae-sung (gelandang), Karl Max Barthelemy (gelandang), Mario Alberto Barcia (penyerang), tinggal tunggu waktu mengais rezeki di Tim Urang Awak.

“Kami menunggu hingga putaran pertama ini berakhir. Kami akan meminta hasil evaluasi dari tim pelatih. Pemain yang tidak berkontribusi bakal kami ganti,” ujar CEO PT Kabau Sirah Semen Padang (KSSP) Rinold Thamrin.

Rinold mengaku sudah memiliki data base pemain asing. Hal tersebut diyakini bakal memudahkan mereka jika memang harus melakukan perombakan atau pergantian pemain asing. “Kami sudah memiliki list pemain asing. Jika memang diganti kami tinggal mencari yang cocok,” ungkapnya.

Semen Padang akan mencari pemain yang kualitasnya di atas pemain asing yang ada saat ini. Hal ini dilakukan agar Semen Padang bisa meraih hasil maksimal dalam setiap pertandingan. “Kami tidak akan membedakan apakah pemain asing tersebut baru pertama kali main di Indonesia atau sudah pernah bermain di Indonesia,” sebutnya.

Namun dalam mencari pemain asing nanti, Rinold tidak ingin gegabah. Mereka masih menunggu pelatih defenitif. Menurut Rinold, pelatih yang akan memakai pemain di lapangan. Jadi, sang juru taktik yang lebih memahami kebutuhan tim.

“Kami masih menunggu pelatih tetap dulu. Sebab masih ada beberapa pertandingan jelang putaran pertama berakhir. Kami akan mendengarkan bagaimana pendapat dan evaluasinya. Selain itu sang pelatih yang akan memakai pemain dan pemain itu harus sesuai dengan kriterianya,” ungkapnya.

Belakangan karena menilai para legiun asingnya tak memberi kontribusi, Semen Padang kerap bertanding dengan hanya mengandalkan pemain lokal saja.

Semen Padang yang saat ini jadi juru kunci Shopee Liga 1 2019 butuh sebuah revolusi. Jika terlambat berbenah mereka terancam kembali turun ke kasta kedua.

6 dari 6 halaman

Persib: Bersiap Berburu Penyerang Asing Tambahan

Striker Persib Bandung, Ezechiel N'Douassel, terjatuh saat berebut bola dengan gelandang Arema FC, Hendro Siswanto, pada laga Liga 1 di Stadion GBLA, Jawa Barat, Kamis (13/9/2018). Persib menang 2-0 atas Arema FC. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Nakhoda Persib Bandung, Robert Rene Alberts, mulai bersiap berburu pemain di jendela transfer tengah musim yang akan dibuka pada 19 Agustus. Robert mengaku, dirinya berencana melakukan perubahan komposisi pemain Persib pada putaran kedua Shopee Liga 1 2019.

Robert menilai komposisi pemain Persib saat ini tidak seimbang, terutama di lini depan. Di pos penyerang, Persib tidak memiliki komposisi pemain yang rata kualitasnya. Otomatis, klub berjuluk Maung Bandung itu hanya bisa mengandalkan Ezechiel N'Douassel sebagai penyerang utama.

Performa Ezechiel N'Douassel asal Kamerun sejatinya memuaskan. Jadi mesin gol Tim Maung Bandung. Hanya saja Roberts ingin penyerang tambahan untuk meningkatkan daya dobrak Persib.

"Prinsipnya dari ilmu yang saya pelajari, komposisi tim ini belum seimbang. Contohnya, tim ini hanya memiliki satu striker murni (Ezechiel N'Douassel). Kemudian, pemain asing pun datang tanpa seleksi dan itu bukan kesalahan saya," terang pelatih berkebangsaan Belanda itu.

Ketidakseimbangan komposisi pemain pun diakui Robert menjadi salah satu penyebab  performa Persib tertatih-tatih pada awal kompetisi musim ini.

Persib saat ini ada di posisi sembilan klasemen dengan koleksi 13 poin, tertinggal tujuh poin dari PS Tira Persikabo yang jadi pemuncak klasemen. Padahal, manajemen mematok target juara.

Untuk bisa mengerek Persib, Robert Alberts melihat butuh ada injeksi pemain baru, terutama di sektor asing. Konsekuensinya, harus ada di antara pemain impor yang ada di Tim Pangeran Biru yang jadi tumbal.

Kendati demikian, Robert tidak akan buru-buru membuat daftar pemain yang akan dicoret pada putaran kedua nanti. Sebab, Persib masih menyisakan 12 pertandingan sebelum putaran pertama Liga 1 2019 berakhir. Dalam sisa pertandingan tersebut, Robert akan memberikan kesempatan kepada seluruh pemainnya untuk menampilkan permainan terbaik.

"Jadi tentu sekarang kami ingin melihat dulu kualitas pemain. Namun, nanti akan ada jendela transfer paruh kedua pada 19 Agustus," kata dia. "Jika pemain yang ada sekarang tidak bisa meningkatkan kualitasnya kami perlu melakukan perubahan," ucapnya.

Jika para pemain tidak bisa menunjukkan penampilan sesuai harapan hingga putaran pertama berakhir, Robert menegaskan dirinya akan melakukan evaluasi. Setelah itu, dia bakal mencari pemain baru untuk memperkuat komposisi skuad Persib.

"Saya tidak melihat beberapa pemain, tapi melihat 31 pemain dan hanya bisa dipantau dari pertandingan. Jika mereka tidak bisa memenuhi ekspektasi, tentunya kami akan melakukan evaluasi dan membawa pemain lain masuk," tutur Robert.

"Jadi, setelah lima laga saya belum bisa menyebut nama, tapi saya melihat posisi mana yang tidak memenuhi standar dan semoga kami bisa memenangi pertandingan di laga selanjutnya," ujar mantan pelatih PSM Makassar musim lalu itu.

Jadi siapa di antara Rene Mihelic (gelandang), Artur Geworkyan (gelandang), Bojan Malisic (bek), yang akan dikorbankan untuk mencari tandem bagi Ezechiel N'Douassel di sektor depan?

 

Berita Terkait