Bola.com, Solo - Ratusan suporter Persis Solo mendatangi kompleks Balai Kota Surakarta untuk bertemu Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, sekaligus menyuarakan aspirasi, Jumat (26/7/2019). Mereka melakukan aksi sebagai bentuk keprihatinan terhadap kondisi Persis.
Tuntutan kalangan suporter adalah agar Persis Solo kembali ke rohnya yang dulu, yakni bisa bermain dan diurus orang-orang asli putra daerah Solo.
Petinggi Persis, terutama Sekjen Dedi Marsudi Lawe, diminta untuk mundur. Kalangan suporter menganggap Persis sudah salah pengelolaan, terutama dari sisi secara manajerial.
Sering gonta-ganti manajer, hingga berada di papan bawah klasemen sementara Liga 2 2019 Grup Timur makin melengkapi jebloknya prestasi Persis.
Suporter Persis pun mulai gerah dengan kondisi tim kebanggaan.
"Kami meminta tolong ke Pak Wali Kota untuk menjembatani, sesuai kesepakatan elemen suporter Persis. Kami ingin Persis kembali ke Solo dan menuntut revolusi di jajaran pengurus maupun manajemen," ujar Iwan Samudera, koordinator aksi, Jumat (26/7/2019).
"Lihat saja, Persis seperti dijauhkan dari Solo, dan tidak adanya bibit potensi pemain dari Solo. Ketika tim ini terseok-seok, peran suporter itu luar biasa. Mereka lupa, kami pernah mendirikan dapur umum untuk pemain, ketika Persis Solo mengalami krisis finansial di tahun 2008," beber Iwan Samudera.
Janji Sang Wali Kota
Kelompok suporter Persis baik Pasoepati maupun Surakartans, harus menunggu waktu tiga jam untuk bertemu Wali Kota. Namun, gayung bersambut. FX Hadi Rudyatmo menyambut positif tuntutan pencinta Persis, dan berjanji menyelesaikan problem yang sedang terjadi.
"Persis harus kembali ke Solo, wong punya orang Solo. Tugas saya sebenarnya sudah selesai di klub ini karena tidak lagi sebagai Ketua Umum. Sudah ada yang mengurusi, yakni Askot dan pengelola saat ini, tinggal koordinasi saja. Tapi, soal ini saya yang akan urusi nanti," jelas Rudy, sapaan karib sang wali kota kepada Bola.com, Jumat (26/7/2019)
Menurut Rudy, terjadi kesalahpahaman antara manajemen Persis dengan pendukung klub, terkait pengelolaan. Rudy membantah adanya jual beli klub Persis dengan pengelola saat ini. Praktis, untuk mengambil alih pengelolaan Persis, tidak perlu membelinya kembali.
"Kami tidak merasa menjual Persis, jadi sebenarnya salah persepsi. Banyak yang mau membiayai Persis, apalagi punya stadion mewah seperti itu. Sudah banyak investor yang mengantre, berniat mengelola Persis. Sebelum saya selesai menjabat Wali Kota, Persis sudah kembali," janji Rudi.