Bola.com, Sleman - Pelatih PSS Sleman, Seto Nurdiyantoro, nyaris mengundurkan diri dari jabatannya belum lama ini. Terutama setelah tim berjulukan Elang Jawa ini menelan dua kekalahan beruntun di Shopee Liga 1 2019.
Setelah dipermalukan tamunya PSIS Semarang 1-3 pada pekan sembilan (17/7/2019), Bagus Nirwanto dkk. kembali menelan skor yang sama, saat bertandang ke markas Bali United (22/7/2019).
Seto Nurdiyantoro menilik dua laga terakhir, memang sangat merugikan PSS Sleman lantaran tim asuhannya gagal meraih satu pun poin. Meski dari sisi permainan, Seto menganggap tidak terlalu buruk.
"Saya melihatnya, kalau dari sisi permainan, kami bisa imbangi permainan tim lain. Tapi, di luar teknis itu, harapannya mananajemen PSS bisa tahu sepak bola Indonjesia seperti apa. Sebab di dua laga itu, saya sudah baca arah-arah kompetisinya seperti apa. Bukan internal saja, tapi eksternalnya juga dipahami," ungkap Seto, Sabtu (27/7/2019).
Soal nonteknis, Seto menganggap sangat kentara ketika begitu mudahnya pemain PSS Sleman mendapatkan kartu dari wasit. Hal yang dimaksudnya adalah mental pemain, melihat perkembangan dalam dua tiga pertandingan.
Jadi Cambuk
Pernyataannya sempat menarik perhatian suporter yang menginginkan pelatih asal Kalasan, Sleman, itu untuk terus bertahan menukangi PSS.
Seto bisa memahami suara hati kalangan suporter PSS, yang sekaligus membuatnya lebih bersemangat saat melatih.
"Bagaimananapun, saya berterima kasih untuk suporter. Mereka paham betul situasi ini. Saya akan berjuang semaksimal mungkin dengan segala keterbatasan yang ada," katanya.
"Tapi, ini juga jadi cambuk, bagaimana saya bisa tetap berjuang untuk PSS sampai selesai. Harapannya, suporter bisa memahami dalam segala hal, jangan berprasangka terlalu jauh. Biar saya yang putuskan," ujar pelatih berusia 45 tahun ini.