Strategi Praveen / Melati untuk Hadapi Unggulan Kedua di Final Jepang Terbuka

oleh Wiwig Prayugi diperbarui 27 Jul 2019, 15:08 WIB
Pasangan Indonesia, Praveen Jordan/Melati Oktavianti, meninggalkan lapangan usai takluk dari wakil Jerman, Mark Lamsfuss/Isabel Herttrich pada Indonesia Open 2019 di Istora, Selasa (16/7). Indonesia takluk 20-22, 14-17. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Bola.com, Tokyo - Ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti menantang unggulan kedua, Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping, pada final Jepang Terbuka 2019 yang digelar di Tokyo, Minggu (28/7/2019).

Praveen/Melati sukses ke partai puncak setelah menyingkirkan kompatriot mereka, Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja, 21-15 dan 21-18.

Advertisement

"Kalau lihat penampilan Wang/Huang di sini, mereka menang dua gim semua dan poinnya jauh dari lawan. Kami dua kali kalah di final dari mereka, tentunya tidak mau kalah ketiga kalinya dari mereka. Harus keluarkan yang terbaik," kata Praveen.

Menurut pemain kelahiran Bontang 26 tahun lalu itu, konsentrasi dan pertahanan akan menjadi kunci untuk laga besok.

"Yang harus diwaspadai dari mereka itu reli-reli. Mereka sangat kuat. Kami harus tahan dan fokus, juga harus konsisten sampai akhir," katanya.

Terkait laga semifinal, Praveen mengakui mereka lebih siap ketimbang Hafiz/Gloria. 

"Pada pertemuan terakhir di All England 2019 poinnya mepet, sampai tiga gim. Kali ini kami lebih siap, apalagi setelah tahu kemarin mereka menang," katanya.

Praveen juga tidak merasa kaget Hafiz/Gloria mampu mengalahkan unggulan pertama Jepang Terbuka 2019, Zheng Siwei/Huang Yaqiong. "Hafiz/Gloria sudah pernah hampir menang, makanya kami tidak kaget," tutur Praveen.

2 dari 2 halaman

Pelajaran dari Kompatriot

Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja melenggang ke babak kedua Kejuaraan Bulutangkis Asia 2019 setelah menundukkan ganda China, Zhang Nan/Li Yinhui, dalam permainan sengit tiga gim dengan skor 21-11, 19-21, 25-23, di Wuhan, China, Selasa (23/4/2019). (PBSI)

Praveen/Melati dan Hafiz/Faizal sama-sama sudah mengetahui kelemahan dan kelebihan. Pada laga itu, Gloria mengakui tidak tampil dengan kemampuan terbaik.

"Kurang memuaskan karena tidak seperti yang kami harapkan. Mungkin peak performance kami itu di perempat final. Hari ini banyak pukulan kami yang kurang pas," kata Gloria.

Sementara, Hafiz mengakui lemah dalam pertahanan dan gampang melakukan kesalahan sendiri akibat pukulan yang tidak akurat.

"Hari ini balik lagi banyak kesalahan sendiri. Harus lebih tenang saja sebenarnya, lebih mengatur tempo permainan," katanya.

 

Berita Terkait