Bola.com, Tokyo - Ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, mampu mengalahkan Li Jun Hui/Liu Yu Chen pada laga semifinal Jepang Terbuka 2019. Meski menang, Kevin/Marcus mengakui terlambat panas pada awal-awal pertandingan.
Melakoni pertandingan di Musashino Forest Sport Plaza, Sabtu (27/7/2019) sore WIB, Kevin/Marcus dipaksa bekerja keras untuk meraih tiket ke final Jepang Terbuka 2019.
Bahkan, keduanya menelan kekalahan pada gim pertama. Namun, Kevin/Marcus mampu bangkit dan menyudahi perlawanan Li/Liu lewat pertarungan rubber set, 16-21, 21-11, dan 21-18 dalam waktu 50 menit.
"Pada gim pertama, kami masih belum bisa kompak, sering melakukan kesalahan sendiri, pada awal gim kedua juga seperti itu. Ketika pertengahan gim kedua sampai terakhir baru mulai keluar permainan terbaik kami," ujar Kevin.
"Cara membalikkan keadaan saat tertekan ya kalau saya pribadi sih lebih fokus, meyakinkan diri juga, lebih kontrol mainnya, harus bisa mencari cara agar tidak gampang melakukan kesalahan," lanjutnya.
Sementara itu, Marcus Fernaldi Gideon menyebut jika Li/Liu merupakan lawan yang tak mudah untuk dikalahkan. Namun pada akhirnya, dia bersama Kevin sukses mengandaskan unggulan ketiga asal China tersebut.
"Li/Liu memang pemain top dunia, rangking dua dunia. Mereka permainannya bagus, bola lob nya bagus, bisa memainkan tempo, jadi kalau lawan mereka pasti ramai," ujar Marcus.
Tak Sabar Hadapi Ahsan/Hendra
Laga All Indonesian Final tercipta pada nomor ganda putra Jepang Terbuka 2019. Pasalnya, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon akan bersua Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
Pada fase semifinal, Ahsan/Hendra berhasil menyingkirkan wakil tuan rumah, Takeshi Kamura/Keigo Sonoda, lewat pertarungan dua gim langsung, 22-20 dan 21-10.
Pertemuan ini sekaligus mengulangi duel final Indonesia Open 2019. Saat itu, Kevin/Marcus berhasil mengalahkan Ahsan/Hendra dengan skor 21-19 dan 21-16.
"Indonesia bisa ciptakan all final lagi, pasti suatu kebanggaan buat Indonesia, punya ganda putra yang cukup merata, bisa dua kali all final berturut-turut. All final itu hal yang jarang untuk era sekarang," papar Kevin.
"Besok (laga final) pasti akan sangat seru, mereka adalah pemain yang berpengalaman, tidak mudah untuk dikalahkan. Penampilan mereka sekarang sudah stabil," tambahnya.