Terharu dengan Dukungan Suporter, Seto Tak Menjamin Masa Depannya di PSS

oleh Vincentius Atmaja diperbarui 28 Jul 2019, 04:45 WIB
Aksi koreografi yang disuguhkan kelompok suporter PSS Sleman, Brigata Curva Sud (BCS) untuk mendukung Seto Nurdiyantoro dalam pertandingan kontra Barito Putera di Stadion Maguwoharjo, Sabtu (27/7/2019). (Bola.com/Vincentius Atmaja)

Bola.com, Sleman - Laga PSS Sleman melawan Barito Putera di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Sabtu (27/7/2019), menjadi satu di antara momen spesial Seto Nurdiyantoro.

Dalam laga itu, belasan ribu suporter fanatik PSS menunjukkan bentuk kecintaan kepadanya, melalui spanduk-spanduk berukuran kecil dan besar. Suporter yang berbasis di tribune selatan, Brigata Curva Sud (BCS), membuat koreografi dengan tulisan "Seto".

Advertisement

Koreografi berbentuk tulisan Seto dengan latar warna hijau dan putih menghiasi aksi suporter yang mengadopsi ultras Italia ini. Spanduk besar di bawah tribune bertuliskan 'We Believe, Coach!'. Sementara di tribune utara yang basis dari Slemania menampilkan spanduk raksasa dengan tulisan 'In Seto We Trust'.

Aksi yang dilakukan suporter tim Elang Jawa ini tidak lepas dari dampak niat Seto yang sempat mengundurkan diri. Ketika PSS kalah dari Bali United (22/7/2019), Seto sempat memberikan sinyal mundur dari PSS.

Seto mengaku sangat terharu. Seusai pertandingan, Seto terlihat hampir menitikkan air mata saat berada di tengah lapangan, ketika suporter menyanyikan lagu tradisi mereka.

"Saya berterima kasih dan terharu. Tidak bisa berkata-kata lagi ke suporter. Begitu cintanya mereka kepada saya. Sepertinya saya sudah milik mereka. Begitu juga saya mencintai suporter dan tim ini. Dukungan yang luar biasa secara moral dan mental," kata Seto.

Seto salut dengan suporter PSS Sleman, yang tetap memberikan dukungan pada tim. Dalam laga tersebut, PSS gagal meraih tiga poin setelah laga berakhir 2-2.

2 dari 2 halaman

Tak Menjamin Bertahan

Pelatih PSS Sleman, Seto Nurdiyantoro. (Bola.com/Vincentius Atmaja)

Namun, Seto tidak menggaransi masa depannya di PSS. Ia mengaku masih ada peluang untuk berhenti sebagai pelatih PSS. 

"Apapun nanti keputusan saya untuk PSS. Kemungkinan saya akan mundur karena memang mencintai tim ini. Maksud saya tim ini masih bisa dibenahi mungkin dengan pelatih lain atau saya sendiri," katanya.

Disinyalir, Seto merasa tidak bisa bekerja sama maksimal dengan manajemen. Sebelumnya, ia menyatakan ada beberapa faktor di luar lapangan yang membuatnya tak nyaman.

"Terus terang ada sesuatu yang tidak bisa saya atasi. Semoga mental pemain tetap solid, berjuang untuk tim ini. Saya juga minta maaf tidak bisa membawa PSS menang hari ini," urainya.

Berita Terkait