Kilas Balik Arema Vs Persib: Penuh Kericuhan di Musim Lalu

oleh Iwan Setiawan diperbarui 30 Jul 2019, 07:30 WIB
Pemain Arema FC mengembalikan seorang suporter yang mencoba masuk lapangan saat duel kontra Persib Bandung, Minggu (16/4/2018) di Stadion Kanjuruhan. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Bola.com, Malang - Pertemuan Arema melawan Persib Bandung di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (30/7/2019) bakal menarik perhatian publik sepak bola Indonesia. Pertemuan kedua tim selalu panas. Masih belum hilang dalam ingatan publik bagaimana pertemuan Arema melawan Persib di Liga 1 2018.

Ketika itu pertandingan berakhir imbang 2-2 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Kericuhan pun pecah. Aremania yang kecewa dengan performa Arema yang belum pernah memetik kemenangan, turun ke lapangan.

Advertisement

Pelatih Persib waktu itu, Mario Gomez, jadi korban. Ia terkena lemparan di bagian dahi.

Tak cukup sampai di situ, Aremania dibubarkan pihak keamanan dengan gas air mata sehingga ratusan supporter menjadi korban. Lorong-lorong Stadion Kanjuruhan jadi sanksi, di mana Aremania bergeletakan karena sesak napas akibat gas air mata tersebut.

Tenaga medis mondar-mandir memberikan pertolongan pertama kepada korban.

Beberapa rumah sakit di Kabupaten Malang juga panik karena puluhan korban tiba demi mendapatkan perawatan intensif. Beberapa hari kemudian salah seorang Aremania, yakni Dimas Doha Romli, meninggal dunia.

Rentetan insiden itu membuat Arema terkena sanksi denda Rp300 juta rupiah dari Komdis PSSI, plus penutupan satu di antara tribune ekonomi yang jadi pemicu kericuhan.

Penonton laga Arema FC melawan Persib masuk ke dalam lapangan pada laga pekan keempat Liga 1 2018 di Stadion Kanjuruhan, Minggu (15/4/2018). (Bola.com/Iwan Setiawan)
2 dari 2 halaman

Pukulan Telak

Insiden ini jadi pukulan telak bagi Arema dan Aremania karena nama mereka tercoreng. Tetapi, tahun ini, Singo Edan optimistis hal itu tidak akan terulang kembali. Satu di antaranya lantaran keamanan bakal diperketat, dengan kehadiran 1.300 personel.

'Keamanan akan diperketat. Aremania juga pasti memahami. Bagaiamana kejadian yang lalu jadi pelajaran penting bagi semua elemen di Arema untuk berbenah," ujar Abdul Haris, Ketua Panpel Arema.

Pihak keamanan kabarnya ingin laga melawan Persib tahun ini digelar pada sore hari sehingga pengamanan bisa lebih maksimal. Tetapi, operator kompetisi tidak mengabulkan dan pertandingan tetap digelar pada malam hari seperti tahun lalu.

Di sisi lain, prestasi Arema saat ini juga mulai bagus sehingga kekecewaan Aremania tidak akan terakumulasi seperti halnya tahun lalu.