Bola.com, Bandung - Pengurus Viking Persib Club (VPC), Agus Rachmat, menyesalkan aksi oknum suporter Arema FC yang melakukan teror dengan menggunakan petasan saat Persib Bandung latihan dan di depan Savana Hotel, Malang, tempat menginap tim Maung Bandung.
"Sangat menyesalkan dengan ulah oknum suporter Arema, bus tim Persib ditembaki petasan, kemudian hotel tempat menginap tim Persib juga dibuat gaduh oleh petasan. Itu menandakan tidak dewasa," ujar Gusdul sapaan akrab Agus Rachmat, Selasa (30/7/2019) di Stadion Persib, Jalan Ahmad Yani, Bandung.
Gusdul merasa kecewa karena Panpel Arema dan Kepolisian setempat tidak melakukan antisipasi. "Jadi seolah ada pembiaran, seharusnya pihak panpel dan kepolisian setempat melakukan antisipasi," kata Gusdul.
"Teror boleh tapi jangan sampai menggunakan petasan, lebih baik terornya dengan chant dan teriakan-teriakan saja, tidak perlu pakai petasan," ujar Gusdul.
Gusdul menambahkan, saat Arema bertandang ke Bandung pada ajang Piala Indonesia, bobotoh tidak melakukan teror kepada para pemain Arema dengan petasan. Bahkan, saat sesi jumpa pers, kapten Arema, Hamka Hamzah, berterima kasih dengan sambutan bobotoh.
"Saya berharap dan mudah-mudahan bobotoh Persib Bandung tidak melakukan teror balasan dengan kembang api kepada Arema FC saat ke Bandung nanti, lebih baik teror yang kami lakukan dengan chant saja," harap Gusdul.
Pengamanan di Stadion
Ketua panpel Arema FC, Abdul Haris, sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk memastikan keamanan pertandingan kontra Persib Bandung di Stadion Kanjuruhan, Selasa (30/7/2019).
“Tentu kami berkoordinasi kembali dengan Polres Malang untuk persiapannya. Kami sudah mendapatkan laporan terkait apa yang dialami Persib,” jelasnya.
Panpel juga sudah menyediakan mobil rantis untuk akomodasi tim Persib untuk berangkat dari pulang dari stadion.
Hal ini sudah jadi prosedur pengamanan setiap kali tim Maung Bandung bermain di Malang. Namun, teror yang didapatkan tahun ini lebih terasa ketimbang musim-musim sebelumnya.
Harus berharap tidak ada insiden lagi dalam pertandingan. Setiap pintu masuk akan diperketat penjagaannya. Sehingga flare, kembang api dan barang terlarang lainnya akan dicegah semaksimal mungkin agar tidak bisa masuk.