Bola.com, Malang - Persib Bandung sudah melaporkan panpel Arema kepada PSSI. Saat di Malang untuk menjalani laga tandang melawan Arema FC (30/7/2019), tim berjulukan Maung Bandung itu mendapatkan dua kali teror petasan dan kembang api.
Persib mendapat teror itu ketika menjalani latihan resmi di Stadion Kanjuruhan dan pada dini hari di depan Hotel Savana, Malang, tempat menginap Persib.
Teror itu membuat performa Esteban Vizcarra dkk. tidak maksimal dalam pertandingan sehingga mereka menelan kekalahan telak 1-5 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.
Terkait hal tersebut, pelatih Arema, Milomir Seslija, memberikan guyonan agar suasana terkini lebih cair.
"Saya sudah tahu kejadian tersebut (teror petasan dan kembang api) lewat video yang diperlihatkan Robert Alberts (pelatih Persib) sebelum pertandingan. Mungkin kalau Persib kembali datang melawan Arema, mereka harus menginap di Batu," kata Milo sambil bercanda.
Jika menginap di Batu, lokasinya dua kali lipat lebih jauh untuk menuju Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, bisa sampai 1,5 jam.
"Tapi, di Batu juga ada Aremania," lanjut pelatih asal Serbia tersebut.
Merahasiakan Hotel
Merahasiakan hotel tempat tim menginap sebenarnya jadi solusi yang bagus. Arema selama ini melakukan hal itu saat bermain di tim rival, seperti Persebaya Surabaya dan Persib Bandung.
Tetapi, berkaca dari pengalaman musim-musim sebelumnya, tim Persib tidak mendapat teror dalam latihan dan di hotel. Jadi, hanya Persebaya saja yang selalu menjaga rahasia hotel mereka ketika bertandang ke Malang.
Hal ini tentu jadi pelajaran tersendiri bagi Persib dan panpel Arema sehingga musim depan mereka harus merahasiakan hotel tempat Persib menginap plus penjagaan dari pihak Kepolisian. Jadi, insiden teror tidak lagi terulang.