Bola.com, Surabaya - Djajang Nurdjaman merasa belum pernah diberi peringatan atau teguran sebelum dipecat oleh Persebaya, Sabtu malam (10/8/2019). Dia menilai pemberitahuan pemutusan kontraknya sebagai pelatih Persebaya, dilakukan secara tiba-tiba.
Manajer Persebaya, Candra Wahyudi, dua kali menyampaikan ultimatum terkait nasib pelatih yang akrab disapa Djanur tersebut. Hal itu terjadi saat Persebaya dalam performa menurun pada akhir Mei dan akhir Juli lalu.
"Saya sendiri juga bertanya-tanya, kira-kira yang mana maksud kalimat teguran atau peringatan itu. Selama ini, saya tidak pernah berbincang dengan Pak Candra soal ultimatum, bahwa saya memiliki kesempatan terakhir di klub ini," kata Djanur kepada Bola.com, Minggu (11/8/2019).
"Selama ini Pak Candra sering bilang kepada media bahwa saya dapat peringatan terakhir. Tapi, saya sendiri merasa tidak pernah membicarakan secara langsung sama dia. Tiba-tiba saja saya dikasih tahu kontrak diputus," imbuhnya.
Djanur mengaku diberi tahu pemecatannya oleh Candra setelah pulang dari Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Sabtu. Persebaya gagal menang dengan bermain 2-2 kontra Madura United di laga itu. Begitu turun dari bus setiba di apartemen, Djanur langsung dipecat.
Padahal, sebelum pertandingan, tidak ada pernyataan dari Candra yang membicarakan perihal nasib Djanur di pertandingan bertajuk Derbi Suramadu itu. Apalagi, Persebaya sebenarnya tidak kalah melawan Madura United.
Ultimatum Candra untuk Djanur, yang disampaikan kepada awak media, dilakukan dua kali selama musim ini. Pertama, terjadi saat Persebaya gagal menang dalam tiga laga awal Shopee Liga 1 2019 selama Mei.
Terima Keputusan Manajemen
Persebaya saat itu tercatat melewati lima pertandingan secara beruntun di berbagai ajang. Dua pertandingan lainnya adalah saat Bajul Ijo kalah dua kali kontra Arema FC di partai puncak Piala Presiden 2019.
Persebaya kembali gagal menang di bulan Juli. Kali ini langsung lima pertandingan sekaligus. Menurut Candra, Laga melawan Persipura Jayapura (2/8/2019) menjadi kesempatan terakhir Djanur. Beruntung, Persebaya menang 1-0 di laga itu.
"Tapi, saya sudah menerima keputusan dari manajemen. Seperti saya bilang, saya akan keluar kalau diminta keluar. Saya berterima kasih banyak kepada pemain dan seluruh orang di Persebaya selama ini. Mohon maaf kalau selama ini saya punya salah," ucap Djanur.
Djanur tercatat telah menjalani sebanyak 42 pertandingan selama menangani Persebaya sejak September tahun lalu. Dia membawa Bajul Ijo finis peringkat kelima Liga 1 2018 dan menjadi runner-up Piala Presiden 2019.